Harianjogja.com, JOGJA—Proyek pembangunan tol Jogja-Solo ruas Trihanggo-Junction Sleman kini memasuki babak baru pembangunan tol melayang di atas Ringroad. Pelaksana proyek telah melakukan pembersihan area Ringroad dan melakukan instalasi sejumlah peralatan proyek.Kini konstruksi pembangunan tol melayang itu telah dimulai dengan pemasangan borepile pilar penyangga tol melayang. Humas Proyek Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 atau Ruas Trihanggo-Junction Sleman PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto mengungkapkan pembatas area dalam proyek dengan area luar yang dilintasi kendaraan tersebut telah rampung dipasang. “Sudah, sudah tertutup sekarang, sudah sampai barat. Selesai [pemasangan] pekan lalu,” kata Agung pada Senin (4/11/2024).
BACA JUGA : DED Tahap Pertama Rampung Disusun, SDN Nglarang Terdampak Tol Jogja-Solo Menunggu DirelokasiSaat ini petugas di lapangan berfokus pada clearing atau pembersihan area di tengah jalan ring road. Beragam sarana penunjang lalu lintas dari separator jalan, lampu penerangan hingga rambu-rambu pun dibongkar. “Clearing yang di dalam, melepas semua utilitas yang ada di dalam, lampu PJU [penerangan jalan umum], terus separator, nanti kita langsung akan borpile,” ujarnya. Saat ini kontraktor Tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman sedang menunggu kedatangan alat-alat berat di lokasi proyek. Alat-alat yang didatangkan bakal menunjuk konstruksi pembangunan pilar tol melayang atau elevated di jalan ring road. “Setting [pengaturan] pekan ini, terus pekan depan mulai,” ungkapnya. Di sisi lain untuk mengganti penerangan di tengah ring road yang telah dibongkar, kontraktorTol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman akan memasang penerangan lain di sekitar proyek. “Kami memasang lampu proyek, ada di beberapa titik. Kami sediakan juga lampu untuk penerangan sama lampu selang yang di luar pagar,” katanya. Pelaksana proyek Tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman juga akan membongkar pulau lalu lintas di barat Simpang Kronggahan tepatnya di sisi utara. Saat ini pulau tersebut merupakan tempat diletakkannya Alat Pemberi isyarat Lalu Lintas (APILL). “Karena kalau enggak dibongkar ruangnya jadi sempit sekali waktu berhenti di lampu merah dari arah barat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News