FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menindaklanjuti instruksi presiden terkait pemberantasan judi online, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid, Kepala BIN Herindra, dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto beserta Wakil KSAD Letjen TNI Tandyo Budi menggelar rapat bantuan teknis dan personil untuk perkuatan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital dalam memberantas judi online di Kantor Kementerian Pertahanan, Senin (11/11/2024).
Instruksi tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo saat Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah 2024 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11).
Presiden Prabowo Subianto menyoroti dampak negatif judi online yang telah merugikan masyarakat luas, dan menegaskan bahwa permasalahan ini harus diselesaikan oleh semua pihak.
Rapat ini membahas terkait bantuan teknis dan personil perkuatan kepada Men Komdigi memberantas judi online.
Hal ini mencerminkan komitmen dan kesiapan Kementerian Pertahanan dalam berkolaborasi dengan seluruh unsur pemerintah dalam memastikan stabilitas nasional, menjaga keamanan wilayah dan menghadapi berbagai potensi ancaman.
Menhan Sjafrie menekankan aparat penegak hukum tidak boleh ragu menindak judi online sampai ke akar sesuai pengarahan Presiden Prabowo yang mendorong penanganan empat persoalan penting yaitu judi online, narkoba, penyelundupan, dan korupsi.
Sementara itu Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan arahan Presiden agar pemberantasan judi online dilakukan dengan serius dan tanpa kompromi.
“Presiden Prabowo menginstruksikan agar tidak ada kongkalikong atau perlindungan terhadap pelaku. Beliau menekankan kerja sama lintas kementerian dan lembaga untuk memberantas masalah ini secara tuntas,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid.
Meutya Hafid menambahkan bahwa upaya pemberantasan judi online akan terus berlanjut hingga permasalahan ini benar-benar terselesaikan.
“Perang melawan judi online adalah upaya jangka panjang, bukan operasi sesaat atau yang dibatasi waktu. Presiden menekankan bahwa masyarakat kecil sering menjadi korban sehingga negara perlu memberikan perhatian khusus,” jelasnya.
Presiden juga menggarisbawahi bahwa judi online merupakan masalah bersama yang membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak untuk benar-benar tuntas. (Pram/fajar)