Minta Pemerintah Tak Ikut Campur Urusan PSSI, Menpora Jadi Bulan-bulanan Netizen

Minta Pemerintah Tak Ikut Campur Urusan PSSI, Menpora Jadi Bulan-bulanan Netizen

15 October 2022, 22:26

FAJAR.CO.ID — Laporan TGIPF soal tragedi Kanjuruhan yang diserahkan ke Presiden Joko Widodo, menyebutkan rekomendasi pengurus ketua umum beserta pengurus PSSI untuk mundur.

TGIPF meminta PSSI mundur sebagai bentuk pertanggung jawaban moral atas tragedi Kanjuruhan. Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, tidak sependapat karena hal itu merupakan bentuk intervensi.

Dia pun meminta pemerintah untuk tidak ikut campur perihal urusan sepak bola Indonesia.

“Yang pasti pemerintah akan segera menindaklanjuti mana yang menjadi area pemerintah. Akan tetapi, kalau ada area yang pemerintah tidak bisa masuk, tentu itu tidak akan dimasuki pemerintah,” kata Menpora, Jumat (14/10/2022).

Menpora menegaskan pemerintah harus berhati-hati dalam menindaklanjuti hal-hal yang bukan ranahnya. Kemenpora RI akan fokus membenahi diri sesuai rekomendasi yang telah diserahkan kepada presiden.

Pernyataan Menpora ini pun jadi bahan gunjingan netizen di media sosial. Umumnya mereka menyayangkan sikap Menpora yang terkesan bertolak belakang dari sikap TGIPF.

Hingga pukul 17:17 WIB, sudah 1.050 cuitan terkait Menpora di Twitter.

“Iya. Betul itu pak Menpora. Gak usah ikut campur. Cukup ketika tim Indonesia level junior juara, ikut angkat naik podium dan angkat piala. Kalo ada masalah dan tragedi di sepak bola, maka kembali ke statuta, kembali ke regulasi, bahwa pemerintah dilarang intervensi. Cerdas Anda,” kritik salah satu netizen.

“Tak cukup PSSI, rasanya perlu ada petisi agar Menpora mundur. Tolonglah, BTS Army. Lengserkan mereka berdua lewat petisi. ????????,” pinta lainnya.

“Menpora oposisi?,” ketus warganet lainnya. (sam/fajar)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi