Suara.com – Sejumlah awak media kena ‘prank’ Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia saat mengumumkan struktur partainya. Setidaknya dua kali Bahlil melakukan prank, yakni saat dirinya mengumumkan struktur Dewan Kehormatan Partai Golkar dan Dewan Pembina Partai Golkar.
Pasalnya sebelum mengumunkan nama Dewan Kehormatan Partai Golkar. Bahlil mulanya hanya menyebut Insinyur Haji.
Seolah-olah, nama Jokowi, bakal disebut setelahnya. Pasalnya Jokowi juga memiliki gelar Insinyur dan Haji di depan namanya.
Namun, setelahnya bukan Jokowi yang disebut Bahlil, melainkan yang menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Ir H Aburizal Bakrie.
Baca Juga: Bahlil Tegaskan Tidak Ada Nama Jokowi di Jajaran Pengurus Partai Golkar, kalau Gibran?
Prank Menteri ESDM tersebut tak terhenti di sana. Bahlil kembali melakukan prank, saat mengumumkan nama Ketua Dewan Pembina Partai Golkar.
Sebelum pengumunan, ia sempat menghela panjang sebanyak dua kali. Membuat suasana semakin hening dan mata tertuju padanya yang sedang berada di podium.
“Saya pasti membacakan ini dan semua orang lagi menunggu,” kata Bahlil di DPP Partai Golkar, Kamis (7/11/2024).
Tak berselang lama, Bahlil pun mengumumkan jika Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dijabat oleh Agus Gumiwang Kartasasmita yang kini menjabat Menteri Perindustrian.
“Dewan Pembina Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita,” kata Bahlil.
Baca Juga: Diisukan Gabung Golkar, Projo Sebut Jokowi Cocoknya Jadi Ketum Parpol: Sudah Jabat Presiden Dua Kali
Diberitakan sebelumnya, Bahlil telah mengumumkan sejumlah nama yang bakal mengisi kepengurusan Partai Golkar.
Dari sekitar 150 nama pengurus DPP Partai Golkar, ternyata tidak ada nama Jokowi, dan Gibran Rakabuming Raka di dalamnya.
Bahlil mengaku, isu soal bergabungnya Jokowi ke Partai Golkar, baru diketahuinya lewat artikel di media massa.
“Teman-teman media, saya tahunya ini dari teman media, dan isu apa yang teman-teman dengar bahwa bapak mantan, presiden ke-7 (Jokowi) dan Pak Wapres, Mas Gibran masuk ke Golkar kan sebelum Munas kemarin,” ujar Bahlil.
Bahlil mengaku senang, jika putra dan putri terbaik Indonesia bisa bergabung dalam partai berlambang pohon beringin ini.
“Kami di Partai Golkar, sangat menghargai semua tokoh bangsa, seluruh putra-putri terbaik yang ada di bangsa ini, kami sangat menghargai dan menginginkan semuanya mengabdikan diri kepada bangsa dan masuk Partai Golkar,” beber Bahlil.
Namun hingga saat ini, lanjut Bahlil, Jokowi belum menjadi kader dan tidak tergabung di dalam kepengurusan, baik dewan kehormatan, maupun dewan pembina.
“Namun sampai dengan hari ini kami menyampaikan bahwa nama Bapak Presiden Ketujuh, Bapak Presiden Jokowi tidak dalam kepengurusan, baik dewan kehormatan, dewan pembina, maupun dalam struktur, termasuk Mas Wapres,” pungkasnya.
Diketahui, sebelum pengumuman kepengurusan Partai Golkar, mencuat isu jika Presiden ke-7 Joko Widodo bakal bergabung ke Partai Golkar.
Hal itu sejalan dengan adanya agenda Partai Golkar yang mau mengumumkan kepengurusan partai.
Kabar Jokowi ingin bergabung dengan Partai Golkar, semamin santer saat Jokowi yang tinggal di Solo usai purna tugas mendadak ke Jakarta.
Meski alasan Jokowi datang ke Jakarta untuk menjenguk cucu. Namun, kedatangannya ke ibu kota makin dikaitkan untuk bergabung ke Partai Golkar.