OMAH Cangkem Mataraman akan menggelar pentas cerita Cangkem Garden (Kancil Merawat Timun) naskah dan gendhing karya Pardiman Djoyonegoro, di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Jumat (8/11/2024) mulai pukul 19.30 WIB, terbuka untuk umum gratis (Saweria Suka-suka). Pementasan Cangkem Garden (Kancil Merawat Timun) tersebut, didukung pemain Anak Negeri Cangkem dengan arahan penata laku Rahadian Partosentono, kanca olah kreatif Gendon Tohyora bersama Cahyono Wulandaru, penata gerak Hanif Joanika, penata keroncong Jagad Melian Tedjo Ndaru, tata artitik digarap Beni Emprit Panggung, penata busana, F Rustiati, penata visual art Hanafi K Sidharta, penata desain Nada Dewana, penata suara Blass Group, penata grafis Interlude, dokumentasi Gabriel Christian Sefaca dan Marcelino Aldrian.
Pardiman Djoyonegoro menjelaskan, bahwa pergelaran lakon Cangkem Garden (Kancil Merawat Timun) produksi mandiri Omah Cangkem Mataraman ini, bagian agenda tahunan yang ditangani secara gotongroyong para orang tua yang anaknya belajar seni karawitan, menyanyi/ nembang, teater dan kesenian lainnya. Yang menggembirakan selama ini, para orang tua sesuai dengan potensi masing-masing ikut berkontribusi dengan gembira mulai dari perencanaan produksi, proses latihan hingga menangani berbagai kebutuhan untuk kelancaran pementasan. Berkait Omah Cangkem Mataraman produksi berusaha mandiri, juga terbuka untuk berkerja sama dengan lembaga dan siapa pun yang mempunyai kepedulian dengan tulus terhadap anak-anak yang belajar seni.
Bahkan produksi pementasan Cangkem Garden (Kancil Merawat Timun) tahun ini, juga mendapat dukungan sejumlah seniman Yogyakarta ikut tampil pula. Diantaranya, Okie Suryawati, Yuli Miroto, Sabina Tisa, Uni Yutta, There ‘Sothil’, Fajar Cothiet, Bima Arya Putra, dan Sudiharto. “Pada prinsipnya, dalam berkesenian tidak dapat berjalan sendiri, namun juga perlu kerja sama secara kolektif saling mendukung,” tutur Pardiman. Pardiman memaparkan, cerita Cangkem Garden (Kancil Merawat Timun) ini, intinya menggambarkan sosok Kancil sebagai yang mempunyai kecerdasan merawat timun dan berbuat kebaikan bukan mencuri, namun justru untuk merawat lingkungan menjadi lebih baik. Karena itu, Kancil yang cerdas merawat timun secara simbolik sebagai merawat kehidupan dan mempercantik keindahan dunia. “Pentas lakon Cangkem Garden (Kancil Merawat Timun) dikemas menjadi tontonan yang menghibur memadukan karawitan, musik modern dan keroncong, tembang, gurit, tari, teater yang didukung tata artistik dengan visual art yang bisa menghidupkan adegan sesuai tuntutan cerita,” kata Pardiman. (Khocil Birawa)