Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand) Prof Asrinaldi memandang bahwa wacana Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bergabung dengan Partai Golkar menarik untuk dicermati.Pertama, menurut dia, bergabungnya Gibran akan menambah kekuatan Golkar dari segi basis politik, meskipun saat ini infrastruktur partai dinilai sudah kuat.”Tidak bisa kita nafikan keberadaan Gibran dan ada kaitannya dengan Pak Jokowi sebagai mantan presiden, massanya masih ada ya, dan tentu ini akan menambah suara Golkar menurut saya di pemilu mendatang,” kata Prof Asrinaldi saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat.Kedua, kata dia, bergabungnya Gibran akan membuat Golkar mendapatkan pilihan baru pada pemilu mendatang. Akan tetapi, lanjut dia, dengan syarat kepemimpinan dan kemampuan Gibran sebagai Wapres dinilai baik oleh publik.”Karena tidak ada lagi presidential threshold (ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden), jadi mau tidak mau partai politik akan berlomba-lomba untuk mencari kader terbaik yang bisa diterima oleh masyarakat,” jelasnya.Pada kesempatan berbeda, Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi meminta publik menunggu saat menanggapi isu Gibran bergabung dengan Golkar.”Ya kita tunggu saja. Tunggu, tunggu besok (Sabtu, 18/1),” kata Budi Arie di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.. Maman sebut belum ada pembahasan Jokowi-Gibran merapat ke GolkarPewarta: Rio Feisal
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2025