PAN Bantah Hubungan Jokowi-Prabowo Retak: Kurang Ngopi Itu

27 August 2024, 5:43

Jakarta – Beredar isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. PAN membantah isu tersebut dan menyebut pihak yang menyebar isu kurang minum kopi.”Ada beberapa isu bahwa hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi itu retak, menurut PAN itu tidak benar dan isu itu mungkin karena cara penafsiran terhadap realitas politik sangat sempit dan kurang ngopi gitu, kurang melihat bagaimana hubungan yang otentik antara Prabowo dan Jokowi,” ujar Waketum PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Senin (26/8/2024).Viva menegaskan bahwa Prabowo maju sebagai presiden adalah dorongan dari Jokowi. Dia menyebut masa transisi ini juga berjalan tanpa ada hambatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pak Prabowo berkali-kali mengatakan bahwa beliau menjadi presiden karena dorongan dari Pak Jokowi, dan yang penting menurut Pak Prabowo proses peralihan pemerintahan berjalan dengan sejuk, smooth, aman, tertib dan progresif. Karena dalam beberapa event beberapa kali Pak Jokowi memberikan porsi yang besar kepada presiden terpilih untuk melakukan suatu perjalanan, kebijakan yang nanti bisa menjadi bagian dalam proses pematangan pemerintahan ke depan,” katanya.”Jadi kalau ada yang mengatakan hubungannya retak ya mungkin dia tidak mengerti, karena berdasarkan isu isu warung kopi dan penafsiran tidak mendasar, kurang akurat kurang informasi kurang ngopi, sehingga isu itu muncul,” tambahnya.Lebih lanjut, dia menyebut hubungan Jokowi dan Prabowo masih berjalan harmonis. Dia juga memastikan masa transisi akan berjalan lancar ke depannya.”Bagi kami bahwa hubungan Pak Jokowi dan Pak Prabowo itu harmonis, hubungannya itu dalam rangka untuk menjaga stabilitas politik di masa transisi pemerintahan dan masa sistem pemerintahan ini berjalan dengan aman, tertib, lancar efektif dan itu semuanya menunjukkan bahwa hubungan kedua tokoh nasional yaitu berjalan dengan baik berjalan secara harmonis,” katanya.dan tidak ada keretakan karena pemerintahan Prabowo Gibran itu visinya adalah untuk melanjutkan pemerintahan sekarang dan menyempurnakan program-program yang belum terealisasi, melanjutkan dan menyempurnakan, jadi itu tidak benar kalau kemudian ada isu keretakan, hanya kurang ngopiKata Stafsus PresidenIstana buka suara soal isu keretakan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Staf Khusus Presiden, Juri Ardiantoro menilai isu itu upaya adu domba untuk mengganggu agenda keberlanjutan pemerintah.”Jika ada mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” kata Juri Ardiantoro dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/8).Juri menilai adu domba dilakukan dengan merangkai-rangkai berbagai informasi, peristiwa dan kejadian yang terjadi belakangan ini. Kemudian diolah dan disimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.Juri menjelaskan bahwa fokus utama pemerintahan Jokowi saat ini adalah meletakkan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan. Menurut Juri, Jokowi memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi Prabowo memulai menyusun agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan pemerintahan nantinya.”Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo,” jelas Juri.

(azh/dnu)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi