JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI dari Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira mengingatkan Presiden dan jajaran pemerintah untuk konsisten dalam komitmen memberantas korupsi.
Hugo menilai, belakangan ini pemerintah sering melontarkan wacana yang bertentangan dengan komitmen tersebut.
Hal ini membuat masyarakat bingung mengenai sikap pemerintah terhadap koruptor.
“Rakyat dibuat bingung oleh pernyataan-pernyataan kontradiktif oleh elite politik kita sendiri. Bapak presiden ketika pidato menyampaikan akan mengejar koruptor sampai ke kutub. Tetapi kemudian pemerintah ingin mengampuni koruptor, sekarang beda lagi,” ujar Hugo dalam keterangannya, Selasa (31/12/2024).
Baca juga: Prabowo: Penyelundupan Ancam Industri Tekstil dan Ratusan Ribu Pekerja Kita
Dia menegaskan bahwa pemerintah harus menunjukkan konsistensi dalam penegakan hukum terhadap koruptor yang merugikan negara.
Hugo khawatir ketidakkonsistenan pemerintah akan menggerus kepercayaan publik terhadap proses penegakan hukum.
“Pemerintah harus menunjukkan konsistensi dalam penegakan hukum, terutama terkait tindak pidana korupsi yang telah merugikan keuangan dan perekonomian negara,” kata Andreas.
“Rakyat membutuhkan kepastian hukum dan keadilan yang nyata. Jangan sampai kebijakan atau wacana yang dilemparkan oleh pejabat negara malah dianggap menciptakan celah untuk penyalahgunaan,” sambungnya.
Hugo mengingatkan bahwa korupsi adalah masalah luar biasa yang membutuhkan pendekatan hukum yang tegas dan konsisten.
Dia berharap pemerintah lebih berhati-hati dalam menyusun kebijakan hukum agar tidak mencederai keadilan masyarakat.
“Konsistensi dalam penegakan hukum adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Hugo.
Baca juga: Prabowo: Jangan Beri Keringanan Koruptor dan Dilarang Mark-up Anggaran
“Dan jangan sampai kebijakan atau program yang dibuat membuat publik merasa tersakiti atau dikhianati oleh pimpinannya sendiri,” ujarnya.
Pernyataan Prabowo
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud memaafkan koruptor yang mengambil uang rakyat.
Ia hanya ingin para koruptor tersebut mengembalikan uang negara yang sudah diambilnya.
“Ada yang mengatakan, Prabowo mau memaafkan koruptor. Bukan begitu, kalau koruptornya sudah tobat, bagaimana tokoh-tokoh agama? Iya kan?” kata Prabowo saat menghadiri perayaan Natal Nasional di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2024).