KRjogja.com – SEMARANG – Praktik politik uang terus diwaspadai peserta pemilihan Kepala Daerah di Jawa Tengah. Meskipun sejauh ini belum pernah ada pelaku politik uang yang digugurkan pencalonannya, namun perlawanan ini adalah salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat. Hal itu disampaikan Supriyadi SSos, sekretaris Tim Pemenangan Agustina Wilujeng-Iswar Aminudin dalam Pilwakot Semarang. Menurutnya, PDI Perjuangan merasa perlu membentuk tim ini sebagai antisipasi kecurangan. “Kecurangan berupa politik uang biasanya dilakukan oleh calon dengan logistik melimpah dan dukungan oligarki atau bahkan kekuasaan, namun tidak punya rasa percaya diri,” katanya. Baca Juga: Cerita Sukses Pelaku Usaha Berkembang Bersama Rumah BUMN Binaan BRI
Supriyadi memimpin apel Satuan Tugas (Satgas) Anti Money Politics di Lapangan Kantor sekretariat DPD PDI Perjuangan Jateng (Panti Marhaen), Kota Semarang, Minggu (17/11/2024). Apel diikuti 800 orang dari 16 kecamatan. Supriyadi memastikan tiap TPS selain ada saksi juga ada satgas anti politik uang. Ia menyebut tak ragu untuk bertindak menjaga kejujuran pelaksanaan Pilwakot. Baca Juga: Rakor Desk Pilkada Klaten Waspadai Ancaman Bencana di TPS
“Tugas anggota Satgas Anti Money Politics yang utama adalah mengamankan perolehan suara pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang Agustina Wilujeng-Iswar Aminudin, serta pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) pada pilkada,” katanya.(*)