Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Cilegon telah mengimplementasikan berbagai program inovatif, seperti: Program “Bapak Asuh” dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memberikan dukungan pangan bergizi bagi balita stunting. Kemudian, membuat Dapur Umum PKK yang menyediakan makanan tambahan untuk meningkatkan gizi balita.
Dukungan Baznas yang memberikan bantuan makanan tambahan kepada keluarga balita stunting. Tim Pendamping Keluarga (TPK), sebanyak 1.005 tim aktif memantau kesehatan ibu hamil, menyusui, dan balita secara langsung di lapangan.
Selain itu, Pemkot juga fokus pada intervensi jangka panjang, seperti penyediaan akses air bersih, sarana kesehatan, dan kampanye pola hidup bersih untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
Sementara Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk memastikan tidak ada tambahan kasus stunting baru.
“Langkah ini tidak hanya fokus pada balita stunting tetapi juga pencegahan dini bagi ibu hamil dan menyusui,” kata Lia.