Krjogja.com, DEMAK – Lomba Kampung Juara (LKJ) Kabupaten Demak tahun 2024 memasuki tahun keenamnya sebagai upaya transformasi kawasan kumuh menjadi permukiman layak huni dan berkelanjutan. Kegiatan yang diinisiasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Demak ini bertujuan memperbaiki kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan LKJ melibatkan beragam pihak sebagai juri, mulai dari pejabat OPD, akademisi, komunitas lingkungan, hingga pelaku usaha. Salah satu juri adalah DR Suemy MSi, Rektor Universitas Sultan Fatah Demak periode 2011-2020. Ia mengungkapkan bahwa keterlibatannya sebagai juri merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat, sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia serta mengembangkan kemampuan masyarakat,” tutur DR Suemy, ibu dua anak dan nenek tiga cucu tersebut.
Menurut DR Suemy, pengabdian masyarakat dapat membawa perubahan signifikan di berbagai aspek kehidupan. Salah satu ilmu yang dapat dibagikan kepada warga kampung peserta LKJ adalah pengelolaan sampah melalui metode 3R: reduce, reuse, recycle. Pengelolaan ini mendorong inovasi warga dalam menjaga kebersihan lingkungan serta mengurangi dampak negatif sampah. Selain itu, LKJ turut mengedukasi warga tentang pentingnya peran keluarga dalam mengasuh balita. “Membentuk generasi emas pada 2045 harus dimulai dari sekarang dengan menciptakan generasi yang cerdas, berkualitas, berintegritas, dan berakhlak baik,” ungkapnya.
Dengan penerapan kebiasaan baik ini, diharapkan tercipta lingkungan yang bersih, sehat, nyaman, dan cantik, yang dapat mencegah penyebaran penyakit. Lebih luas lagi, program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mengubah wajah Kabupaten Demak menuju wilayah yang bebas kekumuhan dan berkelanjutan.