Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengakui pengerjaan saluran air dan crossing (sodetan) terpaksa berjalan secara bersamaan di semua titik. Ini lantaran musim hujan yang turun lebih awal dari yang diperkirakan.
“Kita waktu mengerjakan saluran ini tidak pada musim hujan, makanya musim hujan kita tunggu dulu selesai baru dikerjakan. Ternyata hujannya maju. Biasane Desember saiki Oktober, ya, wallahu a’lam,” ujar Eri dikutip dari Instagram pribadinya, Rabu (13/10/2022).
Eri memastikan 55 titik saluran dan sodetan yang saat ini digarap oleh Pemkot akan selesai pada November nanti. Saat ini, progresnya telah mencapai 90 persen.
Sebagian besar saluran dan sodetan itu sudah bisa digunakan. Hanya tinggal dirapikan dan pemasangan toping.
Lantas, mengapa semua saluran dan sodetan itu dikerjakan seluruhnya tahun ini? Eri beralasan, dia baru dilantik menjadi Wali Kota Surabaya pada Februari 2021.
Sementara saat dia dilantik, anggaran Pemkot Surabaya sudah diketok pada November 2020. Sehingga, dia hanya bisa menjalankan program penyedotan genangan.
“Kenopo Pak Eri kok di 2021 mek nyedat-nyedot (mengapa Pak Eri di 2021 kok hanya melakukan penyedotan air genangan), itu karena kami nggak punya anggaran sama sekali, makanya hanya bisa diupayakan pakai mobil PMK. Nah, sekarang di tahun 2022 itu tak geber kabeh (saya geber semua), kita buatkan,” katanya.
Eri juga meminta maaf kepada masyarakat lantaran pengerjaan saluran air di 55 titik tersebut sempat membuat beberapa ruas jalan ditutup. Akibatnya, timbul kemacetan.
“Mohon maaf, kita ini ada pilihan macet sesaat sebentar atau banjir lama,” pungkas Eri. [asg/beq]
