JawaPos.com – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan sudah ada 152 anak di Indonesia terkena gangguan ginjal akut (Acute Kidney Injury) misterius yang belum diketahui penyebabnya. Sebanyak 152 anak tersebar di 16 provinsi. Tapi, ada perbedaan informasi terkait data laporan provinsi yang melaporkan kasus tersebut. Salah satunya di Jawa Timur.
Ada perbedaan informasi data kasus ginjal akut yang terjadi di ibukota Jawa Timur, Surabaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan, tak ada penyakit gagal ginjal misterius yang telah menjangkit 131 anak di Indonesia. Dinas Kesehatan Kota Surabaya berkoordinasi dengan seluruh layanan fasilitas layanan kesehatan melakukan antisipasi pencegahan penyakit tersebut.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, di Kota Surabaya belum tercatat adanya pasien yang mengidap penyakit gagal ginjal misterius. Nantinya, apabila ditemukan kasus tersebut, segera dilakukan penanganan perawatan di RSUD Soewandi dan RS Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya.
Penjelasan IDAI
Meski begitu, Perwakilan IDAI yang juga Ketua UKK nefrologi IDAI dr. Risky Vitria Prasetyo, Sp.A menjelaskan bahwa ada kasus atau data di Surabaya dan Malang. Kasus terjadi pada bulan Agustus dan September. Pernyataannya berbeda dengan data Pemkot Surabaya.
Saat konferensi pers virtual via Zoom pada 11 Oktober, dr. Risky Vitria Prasetyo, SpA(K) menjelaskan pada bulan Agustus 2022 hingga saat ini terdapat 10 kasus yang ditemukan Surabaya, sedangkan terdapat 7 sampai 8 kasus yang ditemukan di Malang. Gejalanya, anak-anak datang ke RS dengan sulit buang air kecil, atau memang tidak ada pasokan urine di ginjalnya.
Tak Ada Laporan di IDAI
Ketua Pengurus Pusat IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menjelaskan tak ada laporan di IDAI terkait kasus yang terjadi di Jawa Timur termasuk Malang dan Surabaya. Namun ia menegaskan apa yang disebutkan oleh dr. Risky tetap menjadi bahan informasi.
“Jatim enggak kasih laporan ke IDAI kok. Kami enggak tahu datanya. Data 152 enggak termasuk Jatim,” kata dr. Piprim.
“Silakan tanya lagi ke dr. Risky. Pakai data itu saja kan bisa. Yang diomongin dr. Risky waktu itu saja yang dicatat IDAI tak punya data pasien dari Jatim. Tak ada laporan. Tak ada laporan ke IDAI pusat,” tegas dr. Piprim.
Kendati demikian, IDAI segera mengumumkan data terbaru jika ada perkembangan lebih lanjut.
Akan Diupdate
Menurut IDAI, data kasus di Jatim akan kembali diupdate jika ada perkembangan baru. Setiap Senin atau awal pekan, data terbaru akan di-update.
“IDAI akan segera mengumumkan data terbaru apabila ada perkembangan lebih lanjut,” kata dr. Piprim.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah Reporter : Marieska Harya Virdhani