Krjogja.com — Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 31 Oktober tahun 2024 mencapai Rp 246,58 triliun atau tumbuh 23,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yaer on year-yoy). Dengan jumlah debitur mencapai 4,27 juta debitur. Sementara target kinerja KUR tahun 2024 yakni mencapai Rp 280 triliun dengan 2,49 juta debitur baru, 1,16 juta debitur graduasi dan Rp 47 triliun ketersediaan subsidi bunga. “Sejak tahun 2023 penyaluran KUR kita prioritasnya debitur baru. Hingga Oktober penyaluran KUR mencapai Rp 246,58 triliun atau tumbuh 23,4 persen,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Ferry Irawan dalam acara KUR Meets The Press, menuju satu dekade mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembiayaan usaha produktif, di Jakarta, Rabu (13/11). Dikatakan, sejak tahun 2015 jumlah oustanding KUR mencapai Rp 490 triliun dengan jumlah debitur dari tahun 2015 hingga 31 Oktober 2024 mencapai 48,63 juta debitur. Dikatakan, pencapaian KUR per Agustus tahun 2024 yakni 113 persen debitur KUR merupakan debitur baru. Sementara 49 persen debitur KUR tahun 2024 bergraduasi ke skema pembiayaan lebih tinggi ( Mei 2024). Sedangkan 60 persen debitur baru KUR tahun 2024 berada pada Desik 1-4.Sedangkan 57 persen penyaluran KUR disalurkan di sektor produksi (30 Desember 2024).
Baca Juga: Februari atau Maret, Panduan PPDB Keluar Sementara 49 persen debitur KUR merupakan perempuan (30 Juni 2024. “ Ini menunjukkan dukungan KUR terhadap pengusaha perempuan ,” tegasnya. Sedangkan 1,3 persen penyaluran KUR disalurkan ke daerah 3 T. Adapun manfaat KUR yakni 1,24 persen proposal penyaluran KUR terhadap PDB nominal tahun 2023.
Serta 9,3 juta penyerapan tenaga kerja baru. Dengan asumsi setiap 1 debitur KUR meningkatkan penyerapan tenaga kerja rata rata 3 orang.
Sementara untuk subsidi bunga KUR, Ferry menambahkan sejak 2015 hingga 31 Oktober 2024 telah disalurkan Rp 1.827,2 triliun kepada 47,9 juta debitur dengan realisasi subsidi bunga KUR yang diberikan pemerintah untuk mendorong perkembangan UMKM debitur KUR mencapai Rp 172,2 triliun.
Sedangkan penyaluran KUR semakin berkualitas dengan tingkat NPL KUR per 31 Oktober 2024 terjaga sebesar 2,19 persen, lebih rendah dibandingkan NPL kredit UMK. Sebesar 4,06 persen. Baca Juga: Mendikdasmen Ajak Para Guru Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua Dipaparkan, porsi kredit UMKM terhadap kredit perbankan nasional memiliki tren konstan dengan porsi per Agustus 2024 mencapai 19,6 persen. Pada periode yang sama, KUR berkontribusi sebesar 33,2 persen terhadap kredit UMKM dan sebesar 6,5 persen terhadap kredit perbankan nasional.
Sementara itu, Asisten Deputi Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Kemenko, Gede Edy Prasetya mengatakan, realisaai KUR tahun 2024 yang mencapai Rp 246,58 triliun atau 88,06 persen dari target sebesar Rp 280 triliun. (Lmg)