GELORA.CO – Peretas yang dilaporkan terkait dengan operasi siber ofensif Iran telah membocorkan informasi pejabat tinggi militer Israel termasuk seorang ilmuwan nuklir. Kebocoran terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran Israel setelah ‘sel Iran’ dilaporkan memata-matai fasilitas militer, personel, dan ilmuwan nuklir.Menurut laporan Haaretz, kelompok peretas merilis foto-foto ilmuwan nuklir terkemuka Israel yang bekerja di Pusat Penelitian Nuklir Soreq dan membocorkan nama-nama ilmuwan lain yang terlibat dalam proyek akselerator partikel di fasilitas tersebut.Para peretas juga mengungkapkan dugaan foto-foto pribadi dan dokumen mantan direktur jenderal Kementerian Pertahanan, duta besar Israel untuk AS, dan informasi keluarga pejabat senior.Beberapa foto dilaporkan berkaitan dengan pekerjaan ilmuwan sebagai ahli keselamatan radiasi, termasuk tangkapan layar dari proyek akselerator partikel Soreq, yang beberapa di antaranya berasal dari 2014-2015.Para peretas mengancam akan merilis gambar dan dokumen lebih lanjut, menurut Haaretz, yang membuat pakar keamanan siber Israel khawatir dengan kebocoran sensitif volume tersebut.Kantor Perdana Menteri Israel membantah gambar-gambar yang bocor itu milik salah satu fasilitas Komisi Energi Atom Israel, meskipun mengakui bahwa beberapa tangkapan layar memang berhubungan dengan akselerator partikel di Soreq.Pada Maret lalu, kelompok yang sama mengklaim telah memperoleh data dari Pusat Penelitian Nuklir Dimona. Kebocoran tersebut terjadi di tengah daftar panjang pelanggaran data dalam lembaga keamanan dan politik Israel sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023.Sejumlah departemen telah terkena serangan siber dan pelanggaran data dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Kementerian Kehakiman, Kementerian Pertahanan, pusat penelitian nuklir, dan lembaga negara lainnya. Kebocoran juga mencakup informasi pribadi dari pejabat Israel saat ini dan sebelumnya.Badan keamanan internal Israel telah melakukan tindakan keras terhadap ‘sel-sel Iran’ di negara itu yang diduga telah memata-matai tokoh dan fasilitas militer serta ilmiah Israel tingkat tinggi. Pihak berwenang Israel juga mengklaim bahwa selain memata-matai, sel tersebut juga mempersiapkan serangan terhadap ilmuwan nuklir dan personel militer berpangkat tinggi.