TEMPO.CO, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini soal potensi hujan petir di sebagian wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu pada siang hingga sore nanti, Rabu, 11 Desember 2024. Hujan tersebut berpotensi disertai angin kencang, yang menurut BMKG sedang berhembus ke barat laut dengan kecepatan maksimum 20 kilometer per jam. Merujuk prediksi cuaca yang diterbitkan BMKG pada Selasa malam pukul 19.00 WIB, wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu sudah diguyuri hujan sejak Rabu dinihari. Hujan di Kepulauan Seribu berkategori sedang. Adapun wilayah lainnya cenderung berawan.Sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB nanti, sebagian besar area di DKI hanya berawan tebal. Hujan berintensitas ringan diprakirakan turun di wilayah utara Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Suhu udara hari ini kemungkinan tak akan lebih dari 31 derajat Celcius, sedangkan suhu terendahnya 25 derajat Celcius. Adapun tingkat kelembapan udaranya mencapai 80-90 persen.Sejak tengah hari menjelang pukul 19.00 WIB nanti, hujan akan membasahi hampir seantero Jakarta. Sesuai peringatan dini BMKG, hujan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur lebih deras dibanding wilayah lain di sekitarnya.Melalui akun Instagram resmi, BMKG menyatakan sejumlah fenomena atmosfer akan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia selama sepekan ke depan, setidaknya hingga 16 Desember 2024. Kondisi atmosfer itu mendorong pembentukan awan hujan di berbagai wilayah, terutama di wilayah tengah dan timur Indonesia.Fenomena pertama adalah madden-julian oscillation (MJO) yang sedang aktif melintas, terutama di fase 5 atau area tengah dan timur Indonesia. “Aktivitas MJO berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujanm” begitu bunyi informasi yang diunggah pada Selasa kemarin, 10 Desember 2024.Aktivitas intra seasonal berdurasi 30-40 hari ini bakal membuat hujan turun secara secara intensif di beberapa daerah, mulai dari Sumatera bagian utara, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua. BMKG juga mendeteksi gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency juga yang turut meningkatkan potensi hujan.