Pertemuan antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan publik. Pertemuan ini dianggap sebagai sinyal kuat dukungan Konsolidasi Indonesia Maju (KIM) Plus 100 persen kepada Ridwan Kamil dalam pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai bahwa pertemuan ini bukan hanya sekadar formalitas. Menurutnya, pertemuan ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua tokoh tersebut untuk mendukung Ridwan Kamil. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis dalam memperkuat posisi Ridwan Kamil di tengah persaingan yang ketat.
Isu keretakan politik antara Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi sempat mencuat. Namun, pertemuan ini menepis anggapan tersebut. Prabowo menegaskan bahwa dia tidak ingin terkena imbas dari isu-isu politik yang beredar. Sebaliknya, dia menunjukkan keinginan untuk bersatu dalam mendukung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa kisruh revisi Undang-Undang Pilkada justru memberikan momentum positif bagi koalisi. Dalam sidang kabinet, momen haru antara Jokowi dan Prabowo diwarnai tepuk tangan dari para menteri, menunjukkan solidaritas yang kuat dalam pemerintahan.
Polemik akun Fufufafa diperkirakan akan berpengaruh terhadap komunikasi politik antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi. Namun, pertemuan ini menunjukkan bahwa ketiga tokoh tersebut tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas politik dan mendukung proses demokrasi yang berjalan dengan baik.