Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil Ogah Lawan Kotak Kosong

11 August 2024, 8:54

Untung Subagja | Jum’at, 09/08/2024 22:35 WIB

Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Instagram RK Jabar Juara)

 Jakarta, Jurnas.com – Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Ridwan Kamil mengaku tidak berkenan jika harus bertarung dengan kotak kosong dalam Pilkada Jakarta.
“Kalau mau kotak kosong debat sama siapa, terus gimana mau mengcounter nya, susah, idealnya kalau bisa jangan dengan kotak kosong. Saya siap, idealnya,” kata pria yang akrab disapa RK usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024).
Menurut RK, bertarung dengan lawan yang seimbang dalam Pilkada merupakan bentuk ideal dari demokrasi.
Dalam proses tersebut, calon pemimpin dapat menguji visi, misi dan argumen dan dilihat langsung oleh rakyat.

Di sisi lain, dia juga tidak menampik bahwa fenomena kotak kosong juga bagian dari dinamika demokrasi.
“Ada kotak kosong mekanisme demokrasi. Kalau tanya ke saya, saya enggak suka,” kata RK.
Namun demikian, RK mengaku tidak bisa berbuat banyak akan hal tersebut. Dia yang berstatus sebagai petugas partai hanya mengikuti instruksi untuk mempersiapkan diri jadi calon gubernur Jakarta.

Sebelumnya, Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menilai posisi Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta semakin terdesak dengan kehadiran Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
Hal tersebut dikarenakan partai Nasdem dan PKB diperkirakan akan gabung ke KIM sehingga menyisakan PKS sebagai satu-satunya partai yang mendukung Anies dalam Pilkada Jakarta.
“Kondisi ini tentu tidak menguntungkan Anies dan bila terjadi, Ridwan Kamil (Cagub yang dicalonkan KIM plus) melawan kotak kosong di Jakarta,” kata Ibnu Dwi Cahyo.
KEYWORD : Pilkada Jakarta Ridwan Kamil Kotak Kosong

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi