Pilkada Langsung Disebut Hambat Pembangunan Daerah, Peneliti SMRC: Pernyataan Pak Tito Itu Kurang Bertanggungjawab

12 June 2024, 15:07

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad membantah klaim Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Ia tak sepakat jika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) disebut menghambat pembangunan daerah.

“Pernyataan Pak Tito itu kurang bertanggungjawab,” kata Saidman dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Rabu (12/6/2024).

Menurutnya, realitas di lapangan berbeda.
Saidiman bilang banyaj daerah yang mengalami perkembangan.

“Ada banyak daerah yang mengalami perkembangan pesat,” ucapnya.

Baginya, Pilkada langsung punya keunggulan jika dibanding tidak langsung. Yakni insentif elektoral.

“Dalam pilkada langsung, kepala daerah punya insentif elektoral kalau mereka bekerja maksimal. Itu tidak terjadi pada Pilkada tak langsung,” jelasnya.

Adapun pernyataan Tito itu disampaikan saat rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

“Kita melihat bahwa ini momentum untuk menyelesaikan pembangunan tanpa hambatan politik, karena kalau kita alami selama ini sering terjadi hubungan kurang harmonis antara gubernur dengan bupati/wali kota,” kata Tito.

Ia mengatakan, perbedaan Parpol para kepala daerah yang dipilih langsung oleh masyarakat sering menimbulkan ketidakkompakan. Baginya, situasi itu menyebabkan pembangunan tak optimal dan merugikan masyarakat.

“Apalagi kalau partainya berbeda, satu partai yang sama saja belum tentu kompak, rivalitas, apalagi kalau partainya berbeda sering kali menimbulkan friksi. Ada hambatan politis di sana, itu mengganggu pembangunan untuk rakyat,” ujarnya.
(Arya/Fajar)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi