Suara.com – Operasi modifikasi cuaca (OMC) tahap pertama di Jakarta dipastikan berhasil mencegah terjadinya banjir besar akibat hujan lebat. Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi menyampaikan OCM itu dilakukan untuk menghadapi puncak cuaca ekstrem yang diperkirakan BMKG terjadi pada 6-9 Desember 2024.
OMC tersebut dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama BMKG selama tiga hari pada 7-9 Desember 2024.
“Hasilnya bagaimana? Alhamdulillah. Mungkin juga ada variabel lain, tapi variabel terkait rekayasa cuaca juga berhasil,” kata Teguh ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (9/12/2024).
Diakuinya bahwa OMC tidak berarti akan menghentikan hujan. Namun, paling tidak akan mengurangi intensitas hujan secara signifikan. Sehingga dengan begitu bisa mencegah terjadinya banjir di sejumlah wilayah Jakarta.
Baca Juga: Prabowo Teken UU DKJ, Pj Gubernur Jakarta akan Koordinasi dengan Kemendagri Bahas Status Ibu Kota
“Kita lihat tanggal 7-8, InsyaAllah hari ini juga kan hujan relatif ringan ya, itu membantu,” imbuhnya.
Perkiraan BMKG, cuaca ekstrem masih akan berlanjut pada 11 Desember hingga akhir tahun mendatang. Sehingga, Pemprv Jakarta sedang lakukan koordinasi dengan BPBD terkait pelaksanaan OMC tahap kedua yang diperkirakan dilakukan pada pertengahan Desember 2024.
Teguh menambahkan, upaya rekayasa cuaca tersebut menggunakan biaya BPBD yang nominalnya mencapai Rp 4 miliar.
“Nanti masih menggunakan anggaran BPBD. Sampai kemudian kita putuskan, kalau memang masih diperlukan kembali (OMC) setelah tanggal 20-an, kita juga akan melakukan rekayasa cuaca. Kalau anggarannya belum tersedia di BPBD, kami menggunakan dengan anggaran BTT, biaya tak terduga. Namun karena menggunakan anggaran BTT nantinya, kita juga harus mengeluarkan status kondisi darurat,” paparnya.
Baca Juga: Sinergitas DPRD DKI Jakarta-Kopsud I TNI AU, Manfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca