FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Lia Amalia, mengomentari pernyataan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meminta Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden untuk Toleransi dan Moderasi.
Dalam unggahannya, Lia mengkritik sikap PKB tersebut. Dia menilai bahwa posisi tersebut dapat diisi oleh tokoh lain yang lebih baik.
“Hadeeh, kayak gak ada yang lain saja, sih?,” ujar Lia dalam keterangannya di aplikasi X @liaasister (7/12/2024).
Dikatakan Lia, mestinya tidak ada pihak yang menahan jika Gus Miftah mengundurkan diri. Sebab, secara pribadi ia menyadari bahwa belum mampu menjaga adab sebagai seorang pejabat.
“Biarin aja mengundurkan diri, daripada bikin malu pak presiden punya staf omongannya kadang gak terkontrol kayak gitu?,” cetusnya.
Lia bilang, Indonesia memiliki banyak pendakwah berkualitas yang lebih layak mengemban posisi tersebut. Menurutnya, Gus Miftah bukan satu-satunya pilihan untuk jabatan strategis itu.
“Masih banyak pendakwah lain di negeri ini yang kualitasnya jauh lebih baik dan lebih dicintai wong cilik daripada si Miftah,” tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, menyampaikan harapannya agar Presiden RI Prabowo Subianto tidak menyetujui pengunduran diri Miftah Maulana atau Gus Miftah dari posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Menurut Jazilul, Gus Miftah memiliki peran penting dalam mendukung agenda keumatan dan sangat dekat dengan masyarakat kecil.
Jazilul juga menyinggung kasus viral terkait Gus Miftah dan penjual es teh Sunhaji, yang menurutnya sudah selesai dengan damai.
Ia memuji langkah Gus Miftah yang datang langsung ke kediaman Sunhaji di Magelang untuk meminta maaf. Bahkan, Gus Miftah berencana menggelar pengajian besar di rumah Sunhaji sebagai bentuk niat baiknya.
Ia juga menyebut bahwa peristiwa tersebut justru membawa dampak positif bagi Sunhaji, yang kini menjadi sorotan publik.
Jazilul menegaskan, Gus Miftah masih menjadi sosok yang dicintai masyarakat luas. Setiap pengajiannya selalu ramai dihadiri oleh berbagai kalangan, dan dakwahnya memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. (Muhsin/Fajar)