Prabowo Geram Isu Penghilangan Paksa Muncul Lima Tahunan, Aktivis 98: Mungkin Kami Sudah Seperti Hantu

15 December 2023, 7:57

PIKIRAN RAKYAT – Aktivis 98, Faisol Riza menanggapi Prabowo Subianto yang tampak geram karena isu penculikan dan penghilangan paksa terus dialamatkan kepadanya. Hal itu juga ditanyakan Ganjar Pranowo kepada Capres Nomor Urut 2 itu pada saat Debat Capres 2024 di KPU. Prabowo Subianto menyinggung bagaimana isu pelanggaran HAM berat masa lalu yang menyerat namanya, kerap dibahas setiap lima tahunan, yakni pada saat dia maju sebagai Calon Presiden. Menanggapi hal itu, Faisol Riza pun mengungkapkan kekecewaannya. Apalagi, Prabowo Subianto tampak santai kala membahas mengenai permasalahan tersebut. Aktivis 98 yang sempat diculik tapi dikembalikan itu menilai, dia dan rekan-rekan yang menjadi korban sudah dianggap sebagai ‘hantu’. Padahal, mereka selama ini terus berusaha mencari kebenaran dan penjelasan mengenai 14 aktivis yang masih hilang sampai sekarang. “Mungkin, mungkin ini karena kami sudah seperti hantu. Saya hanya wayang kedua, teman-teman saya masih hilang, ya kalau lima tahun sekali muncul seperti hantu menghantui pak Prabowo, ya memang kami hantu,” kata Faisol Riza dalam acara Musyawarah Nobar Debat Pilpres 2024, Selasa 12 Desember 2023. “Jadi mohon maaf, selama belum ada penjelasan resmi, (isu itu) akan selalu muncul. Jangan dibilang bahwa ini lima tahunan, kami sudah 20 tahun lebih berjuang. Bahkan untuk itu saja, Munir harus mati,” tuturnya menambahkan. Politikus yang kini menjadi Juru bicara Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) itu pun berharap, Prabowo Subianto bisa memberikan jawaban yang lebih serius dan menjanjikan mengenai permasalahan tersebut. “Agak susah bicara soal itu, memang dia berapologi bahwa ‘yang saya culik sudah dibebaskan kok’ gitu, tetapi saya kan bukan satu-satunya atau satu dari 9 orang yang dia lepaskan. Masih ada 14 orang lagi yang harus dipertanggungjawabkan,” ujar Faisol Riza. “Nah kalau kita mau fair, laksanakan rekomendasi DPR untuk mengadakan pengadilan HAM Ad Hoc. Silakan, laksanakan juga rekomendasi DPR, ratifikasi terhadap orang hilang,” ucapnya menambahkan. Respons TKN Prabowo-Gibran Menanggapi pernyataan Faisol Riza, Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Maman Abdurrahman yang juga hadir dalam acara tersebut memberikan pembelaan. Dia menegaskan, secara prinsip sebenarnya Prabowo Subianto sudah sangat tegas mendukung semua upaya untuk penegakan kasus HAM di Indonesia. “Bahkan, upaya untuk mendorong komisi kebenaran rekonsiliasi pun sudah berjalan, tapi poinnya, artinya gini loh kalau dalam konteks penegakan HAM saya pikir clear kok jawaban beliau,” ujarnya. “Nah, cuman yang saya sayangkan begini, Prabowo bukan Superman, Prabowo adalah manusia biasa yang dia juga merasakan beban yang sangat berat yang melekat dalam badan dia. Kenapa? Dalam setiap lima tahunan pada saat dia mau maju menjadi kontestasi calon presiden, selalu isu ini diangkat,” kata Maman Abdurrahman menambahkan. Akan tetapi, pada saat ada yang membutuhkan dukungan Prabowo Subianto dan Gerindra untuk maju menjadi Kepala Daerah, dia menyentil tidak ada satu pun pihak yang membahas mengenai isu pelanggaran HAM berat masa lalu tersebut. “Bahkan pada saat pak Prabowo menjadi calon presiden ibu Megawati, tidak pernah tuh dipertanyakan? ‘Hei, saya mau minta dukungan partai Gerindra, tapi pak Prabowo ini dikasih pelanggar HAM’, enggak ada tuh,” tutur Maman Abdurrahman. “Artinya apa? isu HAM hanya sekadar dijadikan sebagai alat komoditas politik. Kalau mau tanya mengenai emosional hati nurani, saya ini mantan Presiden Mahasiswa Trisakti yang sampai hari ini kita masih ngurusin empat orangtua korban Almarhum. Dan sampai hari ini, kita segenap civitas akademika Trisakti masih berdiri di garda terdepan untuk memikirkan kesejahteraan mereka,” ucapnya menambahkan. Harapan untuk Prabowo Faisol Riza kemudian kembali memberikan pernyataan, membalas pembelaan Maman Abdurrahman. Dia mengungkapkan, berharap mendengar kalimat yang meyakinkan dari Prabowo Subianto. “Saya tadinya berharap begini, pak Prabowo (mengatakan) ‘ini saya punya masalah masa lalu dan saya akan berusaha selesaikan masalah masa lalu ini dengan semua pihak dan saya akan sampaikan kalau memang saya bersalah saya akan minta maaf dan saya akan bantu’,” katanya. “Menurut saya, jauh lebih gentle sebagai ksatria yang patriotik, yang membela. Ini lebih pribadi saya,” tutur Faisol Riza menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Najwa Shihab.***