KEDIRI – Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo mengungkapkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pernah mondok di tempatnya dan diajak Istighosah sampai subuh.
Hal itu diungkapkan perwakilan pimpinan pengasuh Ponpes Lirboyo, KH Abdul Muid Shohib. Dia pun mengenang kisah Prabowo Subianto yang pernah mondok di Lirboyo tersebut.
“Kami juga berterima kasih tadi disampaikan bahwa beliau bersama rekan-rekan di sini termasuk tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan-pesan dari Bapak Prabowo Subianto, dan alhamdulillah dan Insya Allah Pak Prabowo itu sudah pernah mondok di Lirboyo walau itu hanya semalam,” terang Abdul saat menerima rekan-rekan Prabowo sesama purnawirawan di Ponpes Lirboyo, Senin (17/10/2022).
Abdul bercerita saat itu Prabowo hendak pulang, namun ditahan oleh KH Imam Yahya Mahrus lantaran ingin Menteri Pertahanan (Menhan) itu merasakan sebagai santri semalam.
Baca juga: Terima Surat Prabowo, Nyai Machfudhoh: Semoga Cita-Citanya Mendapat Ridha Allah
“Sampeyan harus nginap minimal semalam biar jadi santri di Lirboyo. Akhirnya beliau nginap, terus waktu itu di tengah malam dibangunkan oleh Kiai Imam jam 1 atau setengah 2 malam dan diajak istighosah sampai subuh, jadi Insya Allah Pak Prabowo sudah jadi santri Pesantren Lirboyo,” terang Abdul.
Baca juga: Dinilai Ikhlas dan Jujur, Ratusan Ojek Jember Dukung Prabowo Jadi Presiden 2024
Abdul juga memaparkan dirinya melihat jiwa patriotisme dari Prabowo, mengingat apa yang diungkapkan oleh almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Baca Juga: Utamakan Kesehatan Anda dan Keluarga
“Apa yang diungkapkan oleh almarhum Gus Dur orang yang paling ikhlas itu ya Pak Prabowo. Dan oleh karena itu kalau memang niat kuat dari Bapak Prabowo untuk ikut memberikan kontribusi bagi bangsa ini dan direstui oleh rakyat Indonesia Insya Allah para ulama akan ikut mendukung,” ungkap Abdul.
Ia pun menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo ini pada masa revolusi pada masa agresi militer juga ikut mengirimkan santri-santrinya berjuang di Surabaya, ratusan santri digembleng langsung oleh K.H. Mahrus Ali dan kemudian dipimpin beliau ikut berjuang di Surabaya.
Dalam silaturahmi ini pun hadir KH. Yasin Musthofa Kamal, H. Zainal Abidin, H. Najmudin Maya’ba, Agus Aminullah Mahin, H. Muhammad Kafabih, A. Zulva Laday Robby.