FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10 ribu per anak per hari. Keputusan ini diumumkan usai rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan.
Dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Prabowo menjelaskan bahwa penyesuaian anggaran dilakukan setelah mempertimbangkan kemampuan fiskal negara. Awalnya, pemerintah menaksir biaya per anak mencapai Rp15 ribu per hari, namun angka tersebut direvisi.
“Program makan bergizi ini nanti rata-rata minimumnya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil, itu Rp10 ribu rupiah per hari,” kata Prabowo.
Ia menambahkan, kebijakan ini dirancang untuk membantu keluarga menengah ke bawah yang rata-rata memiliki tiga hingga empat anak. Dengan demikian, setiap keluarga dapat menerima bantuan senilai Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per hari, atau sekitar Rp2,7 juta per bulan.
“Kalau ini semua digabungkan dengan bantuan sosial lainnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), saya kira upaya pemerintah untuk mengamankan seluruh lapisan masyarakat, termasuk buruh, sudah sangat maksimal,” ujar Prabowo.
Program MBG, yang menjadi salah satu janji kampanye pasangan Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024, bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan fokus pada pemenuhan gizi anak-anak dan ibu hamil. Pemerintah berencana menyediakan makanan bergizi untuk 82,9 juta anak setiap hari, dengan estimasi anggaran mencapai Rp400 triliun per tahun.
Sebelumnya, program ini telah diuji coba di sejumlah daerah dengan porsi awal Rp15 ribu per anak per hari. Penyesuaian indeks menjadi Rp10 ribu diharapkan dapat menjaga keberlanjutan program tanpa membebani anggaran negara.
Dengan dimulainya implementasi program ini, pemerintah berharap dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan gizi masyarakat, terutama di kalangan keluarga kurang mampu.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut, anggaran program makan bergizi gratis senilai Rp 10.000 per hari masih tahap awal.
Ia mengutarakan, harga tersebut merupakan simulasi, dan pemerintah juga tengah berupaya agar anggaran program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu dapat meningkat setiap tahunnya.
“Itu proses simulasi saya kira akan terus berkembang. Memang tahap awal kan (anggrannya) hanya tersedia Rp 51-70 triliun, ini tahap awal,” kata Cak Imin di Jakarta, Sabtu (30/11) malam.
Ketua Umum PKB itu menyatakan bahwa keuangan negara sangat terbatas. Ia menjamin, anggaran program makan bergizi gratis dapat meningkat setiap tahunnya. (Ikbal/fajar)