Terkini – Pegiat media sosial, Denny Siregar menanggapi soal pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengusulkan kepala daerah dipilih DPRD.
Denny Siregar mengatakan, usulan Prabowo terkait kepala daerah dipilih oleh DPRD tersebut merupakan cara yang paling ampuh untuk menghancurkan PDIP.
Baca juga: Zulhas Diduga Menistakan Agama, Denny Siregar Ungkit Kasus Komika Aulia Rakhman: Beda Perlakuan”Memang cara paling ampuh untuk hancurkan PDIP spt yg diinginkan mulyono adalah dgn ubah pilkada lewat pemilihan di DPRD,” tulis Denny lewat unggahannya di X, dikutip terkini pada Minggu, 15 Desember 2024.
Menurutnya, dengan sistem pemilihan kepala daerah lewat DPRD, maka PDIP akan sulit melawan koalisi partai pemerintah saat ini.
“Karena dgn sistem “suara terbanyak” di parlemen, maka sulit melawan kekuasaan spt di era orde baru,” tuturnya.
Baca juga: Habib Luthfi Semangat Menangkan Prabowo, Denny Siregar: Ulama Diseret ke Politik PraktisMeski Pilkada lewat DPRD lebih murah secara anggaran dibanding sistem pemilihan langsung oleh masyarakat, namun kata Denny, hal itu malah akan menimbulkan kerusakan yang jauh lebih besar.
“Lebih murah memang pemilunya, tetapi justru kerusakannya jauh lebih besar,” ungkapnya.
“>
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengusulkan agar kepala daerah seperti gubernur hingga bupati dan wali kota dipilih oleh DPRD.
Baca juga: Prabowo Disebut Kesulitan Urus Gibran Jadi Cawapres, Ketua Partai Koalisi Urus SKCK Jadi CadanganHal itu, kata Prabowo, telah diterapkan di negara-negara lain. Menurutnya, sistem pemilihan kepala daerah lewat DPRD tersebur lebih efisien dan tidak menelan banyak anggaran negara.
“Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD. DPRD itulah yang milih gubernur, milih bupati,” kata Presiden Prabowo saat memberikan sambutannya di puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar, Sentul, Kamis, 12 Desember 2024.
Ia menyebut hal itu akan menekan anggaran yang harus dikeluarkan negara dalam menggelar Pilkada, dimana menurutnya anggaran tersebut bisa lebih digunakan untuk hal-hal lain yang lebih penting bagi masyarakat.
“Efisien enggak keluar duit. Uang bisa beri makan anak-anak kita, bisa perbaiki sekolah, bisa perbaiki irigasi,” ucapnya.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyinggung soal mahalnya biaya politik yang harus dikeluarkan oleh para peserta pilkada.
“Kemungkinan sistem ini terlalu mahal, betul? dari wajah yang menang pun saya lihat lesu, apalagi yang kalah. Berapa puluh triliun habis dalam satu-dua hari dari negara maupun dari tokoh-tokoh politik masing-masing,” ujarnya.