JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menghadiri acara Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) 2022, sebuah ajang pameran florikultura bertaraf internasional yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) mulai 14-16 Oktober 2022. Sebanyak 110 tenant tanaman hias turut berpartisipasi terdiri dari bunga potong, daun potong, tanaman hias pot, tanaman hias, taman, tanaman aquatik, rangkaian bunga, dan benih bunga.
“Industri florikultura terus mengalami pertumbuhan yang signifikan selama beberapa dekade belakangan ini. Pertumbuhan kebutuhan florikultura di pasar domestik rata-rata per tahun mencapai sekitar 21,8%. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, kami berharap agar industri florikultura dapat berperan lebih besar lagi,” ujar Prihasto.
Dengan kekuatan sumber daya alam, agroklimat dan sumber daya manusia yang dimanfaatkan secara optimal, lanjut Prihasto, sangat memungkinkan Indonesia dapat mengambil pangsa pasar florikultura internasional sekaligus memperkuat pasar domestik. “Kami meyakini bahwa Indonesia mampu bersaing di pasar dunia. Guna meningkatkan daya saing produk, kami melakukan upaya peningkatan mutu, produktivitas dan efisiensi produksi florikultura. Selain itu juga dukungan teknologi inovatif yang siap diterapkan di lapangan,” terangnya.
Prihasto menerangkan, kegiatan One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (ODICOFF) yang berlangsung di beberapa negara sejak 2021 silam, menjadi salah satu ajang promosi florikultura yang didorong oleh pemerintah. “Saat itu, kami hadir di 10 negara, yaitu Belanda, Maroko, Denmark, Serbia, Amerika Serikat, Spanyol, Uni Emirat Arab, Turki, Rumania, dan Mesir, menghasilkan kontrak ekspor senilai Rp 7,2 triliun,” ungkap Prihasto bangga.
Kementerian Pertanian melakukan berbagai inovasi teknologi, kelembagaan maupun manajemen yang sesuai dengan kemajuan florikultura dalam negeri. Salah satu wujud nyata yang tengah kami kembangkan adalah Kampung Florikultura. Melalui konsep ini, diharapkan akan terbangun kawasan florikultura dalam satu wilayah administratif desa atau kelurahan berskala ekonomi yang menguntungkan petani. “Kami saat ini juga tengah mengembangkan 105 kampung florikultura. Melalui konsep kampung ini diharapkan akan terbangun kawasan florikultura dalam satu wilayah administratif desa atau kelurahan berskala ekonomi yang menguntungkan petani,” terang Prihasto.
Turut hadir pada pembukaan, Menteri Sosial Tri Rismaharini; Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Musdhalifah Machmud; Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar, Fixy; Ketua Umum PFI Periode 2022-2027, Rosy Nur Apriyanti. “Saya menunggu momen florikultura Indonesia bisa maju sehingga Indonesia bisa menjadi pusat florikultura dunia,” ucap Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkeliling stan.
Exhibitor sekaligus binaan Ditjen Hortikultura, Asosiasi Aglaonema Nusantara (ASA) mengatakan ini merupakan event yang sangat berharga bagi 1500 anggota yang tersebar di Indonesia. “Kami ingin mempublikasikan apa ASA itu sendiri dan menjaring keanggotaan di daerah. Kami berharap tidak hanya dikenal di Indonesia namun juga menggaet buyer dari luar negeri,” ujar Koordinator Departemen Hubungan Kelembangaan DPP ASA, Hariyanta. (adz)