RADARBANGSA.COM – Panglima Santri Indonesia, Abdul Muhaimin Iskandar bersama 100 Kiai dan Ulama se-Banten menggelar Mauludan dan Hari Santri di Halaman Masjid Agung Banten Lama, Sabtu malam, 15 Oktober 2022. Puluhan ribu masyarakat Banten hadir tumpah ruah menyesaki acara.
Gus Muhaimin, sapaan akrabnya, mengaku senang dan bersyukur momentum tersebut bisa dilaksanakan dengan lancar dan dihadiri puluhan ribu jemaah. Ia berujar momentum itu menjadi pemupus rindunya yang sudah lama tidak bersilaturahim dengan mansyarakat Banten imbas Pandemi COVID-19.
“Luar Biasa, banyak sekali Kiai-kiai yang hadir dari berbagai pesantren dan berbagai jemaah. Ya Allah, berikan kesehatan kepada seluruh Kiai-kiai yang hadir, berikan kekuatan kepada beliau-beliau supaya bisa terus membimbing kita semua,” kata Gus Muhaimin.
“Rasanya sudah sangat lama kita tidak berjumpa, pandemi 2,5 tahun membuat kita berjarak. Alhamdulillah, Maulid Nabi Besar Muhammad SAW malam hari ini mempertemukan kita tanpa jarak, tanpa sekat, semuanya sehat wal afiat,” sambung dia.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan, Maulid Nabi kali ini semakin spesial karena berbarengan dengan momentum Hari Santri Nasional (HSN) 2022 yang jatuh pada 22 Oktober mendatang. Menurutnya HSN adalah momentum seluruh santri mengingat kembali perjuangan para ulama yang turut andil memerdekakan Indonesia.
“Kita semua hadir di sini dalam rangkaian memperingati HSN sebagai hari yang penuh sejarah. Perjuangan para wali, masyayikh, para raja-raja jauh sebelum kemerdekaan, jelang kemerdekaan dan akhirnya merdeka dan membentuk NKRI,” kata Gus Muhaimin.
Ia menyatakan, HSN merupakan momentum penting pengakuan negara terhadap seluruh jasa para Kiai dan ulama yang sejak dulu tidak pernah dihargai, dicatat dan diakui peran besarnya.
“Dulu 32 tahun zaman Orde Baru tidak ada sejarah yang menulis. Alhamdulillah sejak reformasi bahkan pertama kali 2015 Presiden kita pak Jokowi mengesahkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional,” tuturnya.
Gus Muhaimin menambahkan, dengan pengakuan HSN yang ditindaklanjuti dengan disahkannya UU Pesantren dan Perpres tentang Dana Abadi Pesantren, maka negara tidak lagi lalai dan abai terhadap keberadaan santri dan pesantren yang punya kiprah besar bagi Republik Indonesia.
Ia menyatakan, tak kurang dari 5 juta santri di 28.000 pesantren seluruh Indonesia adalah generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan dukungan dan fasilitas dari negara.
“Mereka ini adalah masa depan kita, mereka ini harus terus mendapatkan dukungan dan dorongan dan fasilitas dari pemerintah dari negara dari APBN,” kata Gus Muhaimin.
Di sisi lain, Gus Muhaimin menyebut Indonesia punya potensi bonus demografi yang sangat besar. Ia menyatakan santri yang mayoritas adalah kaum muda merupakan kekuatan yang punya potensi besar di berbagai bidang, baik pendidikan, ekonomi sektor informal, ekonomi menengah, hingga sosial.
“Karena itu HSN ini harus dijadikan momentum agar para santri tidak hanya menguasai satu disiplin ilmu seperti agama, tapi juga teknik, kedokteran, dan semua profesi lainnya.
Sementara itu, Ketua Umum Badan Kenaziran Maulana Hasanuddin Banten KH. Syazili Wasik menyambut baik kehadiran Gus Muhaimin yang didampingi Menaker Ida Fauziyah, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun A Syamsurijal, serta sejumlah anggota DPR RI Fraksi PKB.
“Terimakasih setinggi-tingginya kepada Gus Muhaimin, Panglima Santri khususnya dan umumnya kepada seluruh hadirin hadirat yang sudah hadir di tempat ini. Alhamdulillah kita bisa bersalawat bersama, memanjatkan doa bersama untuk Indonesia,” kata Kiai Syazili.