Rabu, 6 November 2024 – 06:37 WIB
Jakarta, VIVA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Iya di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Level II (Waspada) ke III (Siaga). Kenaikan status itu mulai pada 5 November 2024, pukul 18.00 Wita.
Baca Juga :
Bandara Komodo Dibuka Lagi setelah Dipastikan Negatif Paparan Abu Vulkanik Gunung Lewotobi
Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid, kenaikan status gunung yang terletak di Pulau Flores bagian tengah tersebut, menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir.“Dalam pemantauan sejak awal Oktober hingga 4 November 2024, terekam tanda-tanda kegempaan signifikan,” katanya dalam keterangannya di Kupang seperti dilansir Antara, Rabu, 6 November 2024.
Baca Juga :
Kenali Gunung Lewotobi dari Karakteristik, Dampak Letusan, dan Upaya Mitigasi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT (foto ilustrasi)
Pada periode ini, tercatat 28 kali gempa tremor harmonik, 77 gempa tremor non-harmonik, serta 173 gempa vulkanik dalam. Sejak Agustus 2024, frekuensi gempa vulkanik dalam terus meningkat, menandakan adanya tekanan kuat akibat pergerakan magma ke arah permukaan. Sejak 16 Oktober, aktivitas gempa dangkal semakin sering.
Baca Juga :
Bandara Tutup, Wamensos dan Kepala BNPB Harus Lewat Jalur Laut Tinjau Erupsi Gunung Lewotobi
“Ini menunjukkan tekanan magma yang semakin kuat dan bisa memicu erupsi kapan saja,” kata Wafid.
Asap kawah dengan intensitas sedang hingga tebal terlihat mencapai ketinggian 300 meter dari puncak gunung tersebut. Dalam hubungan dengan itu. PVMBG mengimbau masyarakat sekitar untuk waspada dan menghindari aktivitas di sekitar kawasan puncak gunung ini.
Ada 8 Desa Terdampak Paling Parah Kerusakan akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, NTT, melaporkan delapan desa di dua kecamatan mengalami dampak kerusakan paling parah akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.
VIVA.co.id
5 November 2024