FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSP) pada era Kabinet Kerja, Yanuar Nugroho, menyemprot beberapa figur publik yang berada di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Yanuar menyinggung perilaku Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, yang menurutnya telah memamerkan arogansi dan menghina masyarakat kecil.
“Pak Prabowo kemarin Miftah Maulana memamerkan arogansinya menghina orang kecil,” ujar Yanuar dalam keterangannya di aplikasi X @yanuarnugroho (9/12/2024).
Selain itu, ia juga mengkritik Raffi Ahmad, yang kini memiliki posisi dalam pemerintahan, atas dugaan konflik kepentingan.
“Hari ini Raffi Ahmad menunjukkan tanpa malu konflik kepentingan (atau kebodohan) tak bisa membedakan perannya sebagai pejabat negara atau pengusaha,” cetusnya.
Ia mempertanyakan kualitas para pembantu yang dipilih Presiden Prabowo untuk menduduki posisi penting.
Menurut Yanuar, tindakan-tindakan seperti ini mencerminkan lemahnya seleksi figur publik yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.
“Seperti inikah kualitas orang-orang pilihan anda?,” tandasnya.
Sebelumnya diketahui, perilaku para Utusan Khusus Presiden kembali menjadi sorotan utama di media sosial.
Setelah kontroversi yang melibatkan Miftah Maulana atau Gus Miftah, kini tindakan Raffi Ahmad sebagai pejabat publik memicu kekecewaan publik.
Miftah Maulana sebelumnya menuai kritik karena pernyataannya yang dianggap menghina pedagang es teh, yang dinilai merendahkan masyarakat kecil.
Belum selesai dengan polemik tersebut, langkah Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden juga disorot tajam.
Raffi, yang kini menjadi ayah dari tiga anak, dinilai tidak mampu membedakan perannya sebagai pengusaha atau pejabat negara.
Tindakan yang dianggap mencampuradukkan kepentingan pribadi dan jabatan publik ini memicu kritik luas di media sosial.
Hingga kini, isu tersebut terus menjadi bahan diskusi panas di berbagai platform media sosial, dengan publik mempertanyakan standar etika dan tanggung jawab para Utusan Khusus Presiden.
(Muhsin/fajar)