Abadikini.com, JAKARTA – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) dalam rangka HUT ke-39 yang berlangsung di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (29/11/2024), menyoroti isu pemberantasan korupsi yang berkeadilan sebagai tema utama.
Ketua Umum Ikadin, Dr. Maqdir Ismail, menegaskan bahwa Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam penegakan hukum, terutama dalam upaya memberantas korupsi. Hal ini merujuk pada laporan World Justice Project yang mencatat Indeks Negara Hukum Indonesia stagnan di angka 0,53 selama satu dekade terakhir, bahkan menunjukkan penurunan peringkat dibandingkan negara lain.
“Kesenjangan antara harapan masyarakat terhadap keadilan dan realitas penegakan hukum yang masih sering tajam ke bawah namun tumpul ke atas adalah tantangan besar yang harus diatasi,” ujar Maqdir.
Dukungan pada Pemerintahan Prabowo
Ikadin berkomitmen untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan pemberantasan korupsi yang adil, dengan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia. Menurut Maqdir, Ikadin akan mengkaji ulang pendekatan pemberantasan korupsi, khususnya dalam kasus suap menyuap dan kejahatan yang merugikan keuangan negara.
“Pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan keadilan, bukan sebagai alat politik yang bisa menyasar lawan politik,” tegas Maqdir.
Dalam pidato pertamanya, Presiden Prabowo Subianto menjanjikan pemberantasan korupsi secara masif. Namun, sejumlah pihak masih menanti langkah konkret pemerintahan Prabowo dalam merealisasikan janji tersebut tanpa menimbulkan keresahan di masyarakat.
Pandangan Para Tokoh
Forum Rakernas juga dihadiri oleh dua pembicara utama, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Rasyid Baswedan. Dalam paparannya, Anies menyoroti pentingnya integritas seorang pemimpin dalam menjamin kepastian hukum dan keadilan. Ia mengambil contoh Bung Hatta sebagai figur yang mencerminkan integritas sejati.
“Kepercayaan publik kepada pemimpin tidak hanya lahir dari intelektualitas, tetapi juga dari integritas. Ini yang harus kita kembalikan,” kata Anies.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menyatakan optimismenya terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ganjar mengajak masyarakat untuk memberikan waktu kepada pemerintahan baru dalam membuktikan kinerjanya.
“Pemerintah yang baru memerlukan waktu untuk menunjukkan kinerjanya selama lima tahun ke depan. Kita sebagai pemberi mandat harus turut mengawal dan mengontrol,” ujar Ganjar.
Rakernas Ikadin ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret bagi pemerintahan baru dalam memperkuat penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang berkeadilan.