Terkini, Surabaya – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang menargetkan untuk masuk dalam daftar WHO Listed Authority (WLA), sebuah pengakuan bergengsi di dunia internasional bagi lembaga pengawas obat dan makanan,”ujar Kepala BPOM, Taruna Ikrar saat membuka rapat evaluasi nasional 2024 di Surabaya, Selasa 3 Desember 2024.
Taruna menegaskan bahwa upaya ini merupakan prioritas utama untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Baca juga: Kepala BPOM RI Taruna Ikrar Dorong Generasi Milenial Ambon BerprestasiTaruna menyebutkan bahwa saat ini BPOM berada di level 3 dari 4 level otoritas pengawas menurut standar WHO.
“Kita menargetkan agar pada tahun 2025, BPOM bisa masuk ke dalam WHO Listed Authority, yang saat ini hanya terdiri dari 30 negara dari total 194 negara anggota WHO,”imbuhnya.
Upaya ini bukan sekadar untuk meningkatkan reputasi, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi industri farmasi Indonesia.
Baca juga: BPOM Raih WTP 10 Kali Berturut-turut, Taruna Ikrar: Kewajiban Bukan Sekedar PrestasiMenurut Taruna, jika Indonesia masuk ke dalam daftar WHO tersebut, produk-produk obat yang diproduksi di Indonesia tidak perlu lagi melalui proses inspeksi yang berulang ketika akan diekspor ke negara-negara anggota WHO Listed Authority.
“Ini akan mempercepat ekspor ke pasar internasional,”pungkas Taruna Ikrar.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang menargetkan untuk masuk dalam daftar WHO Listed Authority (WLA), sebuah pengakuan bergengsi di dunia internasional bagi lembaga pengawas obat dan makanan.
Baca juga: Selamat, Kepala BPOM Terima Piagam Rekor MURI Ikrar Pengendalian Resistensi Antimikroba Serentak dan TerbanyakKepala BPOM, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa upaya ini merupakan prioritas utama untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Taruna menyebutkan bahwa saat ini BPOM berada di level 3 dari 4 level otoritas pengawas menurut standar WHO.