KRjogja.com – TELAH berkiprah di dunia tata busana sejak 2015, Ratu Siti yang terus berupaya menunjukkan kepiawaianya dalam menggabungkan elemen tradisional dan modern dalam setiap karyanya Perempuan asal Badui Luar ini sejak tahun 2020 bermukim di Yogyakarta, ia selalu menggunakan elemen batik tradisional Yogyakarta dalam karyanya, sekaligus memberikan sentuhan modern tanpa menghilangkan nilai budaya. Siti Ratu terinspirasi oleh kekayaan budaya Indonesia, terutama Yogyakarta. Ia berusaha untuk mengangkat warisan budaya ke dunia internasional melalui desainnya yang inovatif dan elegan bahkan lewat tangannya, dalam sebulan setidaknya 200 helai baju, dia ekspor ke negara seperti Denmark, Swedia dan Australia.
Karenanya pada setiap karyanya dilengkapi dengan detail bordir tangan dan aplikasi manik-manik yang rumit, dan didominasi oleh warna-warna elegan. Baca Juga: Bahasa Asing yang Paling Banyak Digunakan di Dunia: Apakah Kamu Sudah Menguasainya?
Ditemui dalam acara fashion show Siti Ratu Boutique di Malioboro Mall, Jalan Malioboro, Yogyakarta, Minggu (3/11/2024), Ratu Siti mengungkapkan kalau sejak berada di Yogyakarta, seluruh aktivitas dalam dunia fesyen dia lakukan secara mandiri. Dari merancang hingga menjahitnya. Bahkan dia sanggup menerapkan dan berkomitmen one day service, kepada pelanggannya.
Fashion show Siti Ratu Boutique di Malioboro Mall, Jalan Malioboro, Yogyakarta, Minggu (3/11/2024).
Dalam fashion show kali ini, Ratu Siti menerapkan tema Mix and Match Style, mencampurkan bahan, kain tradisi dengan sentuhan desain modern. “Jadi setiap desain, setiap model satu desain. Besiknya tetap tradisi dengan batik dan polosan,” katanya. Fashion show dengan menampilkan 50 busana karya Ratu Siti ini, tidak hanya menampilkan desainer orang dewasa, tapi juga anak-anak, remaja dan orang dewasa. “Busana yang kita tampilkan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa saya yang buat,” katanya. Busana karya Ratu Siti terkesan sederhana, namun elegan dan masuk kategori ready to wear, bagi siapapun, dan dari berbagai tingkat usia. Baca Juga: Masuk November 2024, Banyak Film Baru Siap Diputar Selain pernah menimba ilmu di mancanegara, ia juga belajar dan mendalami dunia mode dengan menimba ilmu di Papmi DIY. “Semua kami pelajari, jadi jangan heran kalau fashion show ini juga saya garap sendiri,” katanya. Sehingga, dalam setiap sentuhan tangan Ratu Siti, muncul desain fesyen dengan dasar motif batik khas Yogyakarta yang kaya akan nilai budaya dan sejarah, sekaligus. gabungan elemen-elemen modern seperti potongan asimetris dan penggunaan bahan yang lebih ringan. Ratu juga melengkapi setiap pakaian dengan detail yang rumit seperti bordir tangan dan aplikasi manik-manik, menambah nilai estetika dan eksklusivitas.(*)