RM.id Rakyat Merdeka – Hari terakhir masa jabatan Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta menggelar acara pelepasan di halaman Balai Kota. Panitia mendirikan panggung utama di depan Pendopo. Acara bertajuk “Terima Kasih Jakarta” ini pun dipadati warga.
Tidak hanya di dalam Balai Kota, warga juga hadir di sepanjang jalan menuju Balai Kota, mulai dari kawasan silang Monas. Di sepanjang jalan itu terdapat tiga panggung yang akan dihadiri Gubernur/Wakil DKI Jakarta.
Sejumlah rangkaian Acara disiapkan mulai dari Balai Kota, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Kawasan Kuningan, hingga Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Tepat, Minggu (16/10), masa bakti Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria berakhir.
Di Balai Kota, Anies sempat berpidato. Berikut pidato lengkap Anies di penghujung tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Assalamualaikum wr.wb Salam sejahtera untuk kita semua.
Berita Terkait : Komunitas Sepak Bola Jurnalis Galang Dana untuk Korban KanjuruhanLima tahun yang lalu 16 Oktober 2017, saya berdiri tempat di sini. Saya bisa menyampaikan kepada semua bahwa saya telah menerima mandat dari Warga Jakarta dan saya katakan bahwa saya akan bekerja keras. Saya akan bekerja sungguh-sungguh, Bismillah agar bisa menunaikan semua yang dijanjikan.
Hari itu, lima tahun yang lalu menjadi penanda awal perjuangan dalam menghadirkan kebaikan, menghadirkan keadilan yang diharapkan oleh seluruh rakyat Jakarta. Kita ingin kotanya maju dan warganya bahagia.
Hari ini 16 Oktober 2022, tepat 5 tahun kemudian, ini adalah masa penghabisan bagi saya dan Pak Ahmad Riza Patria dalam memimpin Jakarta. Izinkan kami berdua mengembalikan mandat ini kembali kepada warga Jakarta.
Doakan kami, doakan kami dan jadilah saksi bagi kami, saksi yang nanti akan bersama pada saat kami mempertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Sang Pemilik Segala Kekuasaan yang memberikan kekuasaan kepada siapapun yang Ia kehendaki dan yang mencabut kekuasaan dari siapapun yang Ia kehendaki.
Saudara-saudara sekalian, seluruhnya warga Jakarta ataupun dari luar Jakarta yang saya sungguh amat cintai, saya tidak akan berbicara panjang-panjang kali ini. Karena dua alasan, pertama, biarkan kerja Pemprov DKI Jakarta selama 5 tahun terakhir ini mereka yang berbicara, biarkan karya-karya itu menjadi bukti nyata.
Berita Terkait : Warga Jakarta Trauma, Hujan Bikin Banjir Dan Macet ParahTak perlu dikatakan dalam pidato ini, lihatlah kenyataan yang ada di Jakarta. Tunjukan di sana kenyataan. Kita tidak mengirimkan pernyataan, kita kirimkan kenyataaan. Kedua, saya tidak akan berbicara panjang-panjang karena kerja untuk bangsa dan negara ini masih panjang ke depan.
Satu babak berakhir Mari kita sambut babak berikutnya.
Karena kerja untuk menghadirkan keadilan sosial bukan hanya untuk Jakarta, kerja yang terus-menerus dan karena kerja untuk Indonesia tidak akan pernah berhenti di tempat ini. Karena itu di hari terakhir masa tugas kami di sini, izinkan saya menyampaikan dengan lantang dan dari lubuk hati yang terdalam, “Terima kasih Jakarta.
Terima kasih atas amanat yang diembankan, terima kasih atas kepercayaan yang disematkan, terima kasih atas dukungan yang diberikan, terima kasih atas kerja yang disumbangkan, terimakasih atas kritik yang diberikan, terimakasih atas doa yang telah diberikan, terimakasih kepada semua yang secara khusus, izinkan saya menyampaikan terima kasih kepada semua yang hadir hari ini, yang berkumpul di Balai Kota ini, yang terlalu banyak untuk disebut namanya satu persatu, pada semua yang ikut menyaksikan dari seluruh penjuru Ibu Kota maupun dari daerah-daerah lain di Indonesia, saya ucapkan terima kasih, terima kasih dan terima kasih.
Kita telah bersama sama melewati jalanan mulia selama 5 tahun ini dan saya sampaikan kepada kalian semua mari kita terus dukung Pemprov DKI ke depan dalam meneruskan program-programnya dalam menjalankan rencana-rencananya dalam menuntaskan kerja kerjanya dan terus menjaga agar Jakarta sebagai Kota Global tetap setara dengan kota-kota global lainnya, di mana kotanya maju warganya bahagia ada keadilan ada kesejahteraan ada kesetaraan ada kelestarian dan yang tidak kalah penting adalah kota yang mengibar tinggikan nama Indonesia di mata dunia.
Berita Terkait : Ketua Dewan Adat Tak Akui Enembe Kepala Suku Besar PapuaTerakhir saya mohon ampunan kepada Allah SWT, jajaran yang bekerja di bawah kepemimpinan saya selama 5 tahun ini, bila mungkin ada salah khilaf, ada yang luka, ada yang tersinggung, ada yang tak nyaman, maafkan. Insya Allah Yang Maha Pengampun akan membukakan pintu ampunannya kepada kita.
Saudara-saudara saya yang saya cintai, sebagai penutup izinkan saya pamit. Kami datang tampak muka, pulang tampak punggung. Terima kasih, mari kita lanjutkan kerja kita. Semoga Allah merahmati kota Jakarta dan melindungi kita semua.