FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebuah pernyataan Presiden Prabowo Subianto mendadak mencuri perhatian publik usai diunggah akun YouTube @yurisyenlegalindonesia8442.
Dilihat video yang diunggah akun tersebut, Prabowo menceritakan kisah menarik tentang asal-usul sandi angka “08” yang lekat dengannya sejak menjadi kapten hingga saat ini sebagai Presiden terpilih.
Prabowo mengenang instruksi dari atasannya, Luhut Pandjaitan, yang saat itu menjadi komandannya.
“Komandan saya orang Batak, namanya Pak Luhut Pandjaitan, waktu saya kapten,” Prabowo memulai ceritanya dikutip pada Minggu (1/12/2024).
Luhut, seorang perwira asal Batak, menginginkan perubahan dalam sistem komunikasi militer.
“Dia bilang, Wo, apa ini tentara kok selalu pakai bahasa Jawa. Rubah,” ucapnya.
Seingat Prabowo, saat itu Luhut meminta agar sandi-sandi yang digunakan merupakan bentuk angka.
“Sandi-sandi kita sekarang harus pakai angka, karena saya komandan jadi sandi saya 09. Kau wakil saya jadi 08,” tukasnya.
Sandi “08” terus melekat hingga Prabowo mencapai puncak kariernya sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia.
“Jadi kapten, Jenderal, sampai pensiun, sampai jadi Presiden terpilih saya dipanggilnya 08 terus,” tandasnya.
Pada kesempatan berbeda, Luhut Pandjaitan menambahkan cerita Prabowo dari sudut pandangnya.
Ia mengatakan angka-angka tersebut awalnya diusulkan oleh Kapten John Ramses dari bagian perhubungan.
“Sebenarnya itu Kapten John Ramses, (bagian) perhubungan kita, John kau bikin itu apa, itu nama-nama keren. Saya ngomong gitu,” kata Luhut.
Lebih lanjut diungkapkan Luhut, Jonh yang diperintahkan memberikan usul agar nama-nama keren yang diminta dirinya berupa angka.
“Oh iya pak, siap setuju pak. Angka aja pak,” Luhut menirukan gaya bicara John.
Menurut Luhut, konsep angka ini juga mendapatkan persetujuan dari Jenderal Yusuf.
“Nah rupanya angka itu, Jenderal Yusuf kalau waktu itu bikin dari 81, saya dengan Pak Prabowo lapor beliau, dia bilang kau Luhut sudah betul kau itu, katanya,” Luhut menuturkan.
Selain praktis, kata Luhut, angka-angka tersebut dianggap memiliki makna filosofis.
“Angka tertinggi dalam Qur’an yah sembilan. 8+1 yah sembilan,” imbuhnya.
Luhut menambahkan bahwa angka delapan membawa keberuntungan besar bagi siapapun yang menjadi pemiliknya.
“Angka delapan itu angka yang tidak pernah habis-habisnya, jadi hokinya jalan terus itu kemana-mana,” sebutnya.
Luhut juga bercanda dengan Prabowo pada masa itu, mengatakan bahwa keberuntungannya akan terus berlanjut.
“Saya bilang, Wo kau nanti tak habis-habis barang kau ini. Saya bilang waktu itu. Yah betullah beliau jadi Presiden ke delapan,” kuncinya.
Kini, dengan Prabowo menjabat sebagai Presiden ke-8 Indonesia, kisah di balik sandi angka ini menambah dimensi historis dan simbolis bagi kepemimpinannya.
(Muhsin/fajar)