Sandiaga: Pemerintah Bentuk Tim Khusus Kaji Family Office di Indonesia

1 July 2024, 13:35

Sementara itu, Presiden Jokowi memperkirakan banyak warga Indonesia menonton konser musisi dunia asal Amerika, Taylor Swift di Singapura yang digelar selama enam hari pada Maret 2024 lalu.
Jokowi menyebut hal tersebut membuat Indonesia kehilangan uang yang dibelanjakan masyarakat di Singapura.
“Apa yang terjadi kalau kita berbondong-bondong nontonnya ke Singapura? Itu ada yang namanya capital outflow. Aliran uang dari Indonesia menuju ke Singapura, kita kehilangan,” kata Jokowi saat Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggara Event di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin (24/6/2024).
“(Kita) kehilangan uang bukan hanya untuk beli tiket, tapi kehilangan uang Indonesia untuk bayar hotel, makan, untuk transport dan lain-lainnya,” Jokowi menambahkan.
Dia menuturkan Singapura menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menyelenggarakan konser Taylor Swift. Padahal, jumlah pendengar musik Taylor Swift di Spotify Indonesia sangat banyak yakni, 2,2 juta orang.
Menurut mantan Wali Kota Solo itu, setidaknya ada 360.000 penonton dari berbagai negara yang berbondong-bondong ke Singapura untuk menyaksikan konser Taylor Swift.
“Saya pastikan separuh penonton dari yang nonton itu orang Indonesia. Mungkin banyak yang hadir di sini, nonton ke sana,” kata Jokowi.
Dia menilai keberhasilan Singapura menggelar konser Taylor Swift tersebut karena kecepatan pelayanan perizinan, kemudahan akses, dan keamanan.
“Kenapa sih selalu yang menyelenggarakan Singapura? Ya karena kecepatan melayani dalam mendatangkan artis-artis tadi. Dukungan pemerintah baik itu kemudahan akses, keamanan dan lain-lain,” ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi