Satu Keluarga di Tangsel Jadi Korban, Islah Bahrawi: Pemerintah Harus Serius Lawan Bahaya Pinjol dan Judol

Satu Keluarga di Tangsel Jadi Korban, Islah Bahrawi: Pemerintah Harus Serius Lawan Bahaya Pinjol dan Judol

11 January 2025, 0:35

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Islah Bahrawi, angkat bicara soal tragedi mengenaskan di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, yang melibatkan satu keluarga mengakhiri hidup mereka akibat tekanan dari pinjaman online (pinjol).

Ia menyoroti fenomena ini sebagai ancaman yang harus segera ditangani.

“Pinjol dan Judol adalah virus ganas yang bergerak senyap di tengah masyarakat kita,” ujar Islah dalam keterangannya di aplikasi X @islah_bahrawi (8/1/2025).

Menurutnya, pemerintah harus menunjukkan sikap serius dalam mengatasi masalah ini.

“Perlu sikap yang serius dari pemerintah untuk mengatasi ini,” cetusnya.

Tanpa tindakan tegas, mental masyarakat akan terus terkikis hingga tragedi seperti ini dianggap sebagai hal biasa.

“Jangan biarkan mental masyarakat keropos perlahan hingga akhirnya kita terbiasa melihat tragedi seperti ini sebagai hal yang normal,” tandasnya.

Sebelumnya diketahui, Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik kasus dugaan bunuh diri satu keluarga yang terjadi pada 15 Desember 2024 di Kelurahan Cirendeu, Ciputat Timur.

Berdasarkan penyelidikan mendalam, diketahui bahwa kasus tersebut dipicu oleh jeratan utang pinjaman online (pinjol) dan kecanduan judi online.

Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin, menjelaskan hasil digital forensik terhadap tiga ponsel yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

“Dari ponsel milik korban AF (31), ditemukan bukti akses ke aplikasi pinjaman online, kredit online, dan situs judi online,” ungkapnya di Tangerang.

Tragedi ini melibatkan tiga anggota keluarga yang ditemukan meninggal dunia di Kampung Poncol, Cirendeu.

Ketiga korban masing-masing berinisial AF (31), istrinya YL (28), dan anak mereka AAH (3). Awalnya, kasus ini diduga sebagai bunuh diri massal akibat tekanan ekonomi.

Namun, hasil penyelidikan forensik menunjukkan bahwa peristiwa tersebut bukan bunuh diri murni, melainkan pembunuhan yang dilakukan oleh AF.

Polisi menemukan bahwa AF pertama-tama menjerat istrinya, YL, sebelum kemudian menghabisi nyawa anak mereka.

“Hasil visum menunjukkan terdapat luka di leher dan kepala pada jenazah istri dan anak korban,” jelas Kemas.

Penyelidikan mengungkap bahwa AF telah meminjam uang melalui berbagai aplikasi pinjol dan kredit online sejak 2023.

Uang tersebut sebagian besar digunakan untuk bermain judi online, yang akhirnya membuatnya terlilit utang besar.

AF bahkan sempat mengirimkan email ke Bank Indonesia untuk mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya. Dalam email tersebut, ia mengaku tidak mampu melunasi pinjaman-pinjaman yang telah diambilnya.

(Muhsin/fajar)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi