Saya Tak Izinkan Kalau Tahu di Situ

Saya Tak Izinkan Kalau Tahu di Situ

13 October 2022, 15:25

Jakarta – Aipda Wawang Sidik Pramono, ayah dari Amira Hana, mengaku tak tahu bahwa latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) dilaksanakan di Curug Kembar, Bogor, Jawa Barat. Awalnya dia mengira kegiatan tersebut dilakukan di sekitar Depok.”Kalau jadwal dari sekolah (ada), cuma tempatnya saya nggak tahu waktu itu. Kalau tempatnya tahu di situ saya nggak (izinin),” kata Wawang saat ditemui di kediamannya, Jalan Kober, Pondok Cina, Kamis (13/10/2022).Amira merupakan salah satu siswa SMPIT Al Hikmah Depok yang hanyut di Curug Kembar. Wawang mengatakan sang anak memang gemar kegiatan berkumpul dengan temannya.

“Sering acara gitu, nginep sehari itu kadang di sekolah. Kadang di Cinere, yang dekat-dekat sini aja. Saya tahunya ya itu, cuma dekat-dekat sini, nggak tahu beritanya di sana,” kata Wawang.Ia mengaku tak akan mengizinkan sang putri jika LDKS dilakukan di Curug Kembar, Bogor. Hal tersebut lantaran cuaca yang tidak kondusif.”Nggak bakalanlah (mengizinkan), kan sudah tahu cuacanya begini. Apalagi sebelumnya sudah terjadi longsor,” ucap Wawang.Dia pun menyesalkan peristiwa yang terjadi pada anaknya. Dia juga menyesalkan pihak sekolah yang tetap melakukan kegiatan di luar, padahal cuaca sedang ekstrem.”Itu yang saya sesalkan, kegiatan yang notabenenya harusnya tuh tahu situasi cuaca, kondisi, sekitar lapangan. Harusnya tahu. Kenapa masih dilakukan? Itu yang bikin nggak kepikiran,” ungkapnya.Meski demikian, Wawang tak bisa memastikan apakah surat LDKS resmi sudah diterima oleh keluarga. Pasalnya, untuk urusan sekolah diserahkan kepada sang ibu.Untuk diketahui, empat siswa SMPIT Al Hikmah Depok terseret arus di Curug Kembar, Bogor. Satu dari tiga korban meninggal dunia adalah Amira Hana Pramono (13).Amira merupakan anak polisi, Aipda Wawang Sidik Pramono. Kepergian Amira untuk selamanya meninggalkan duka mendalam bagi Wawang dan keluarga.Wawang mengetahui putrinya dinyatakan hilang setelah dikabari pihak sekolah pada Rabu (12/10) malam. Kaget dan cemas berkecamuk dalam pikiran Wawang saat itu.Simak selengkapnya di halaman berikutnya.Saksikan juga ‘Saat 40 Siswa jatuh ke Sungai Gegara Jembatan gantung di Probolinggo Putus’:
[-]”Sekitar jam 20.00 WIB, jadi infonya cuma ananda Amira hilang kebawa air gitu aja,” ujar Wawang ditemui di rumah duka, di Jalan Kober, Pondok Cina, Beji, Depok.Amira bersama 104 siswa-siswi SMPIT berangkat ke Curug Kembar, Bogor, Rabu (12/10) pagi. Para siswa berangkat ke Curug Kembar untuk mengikuti latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) yang diselenggarakan pihak sekolah.”(Kegiatan LDKS) dari kemarin pagi, siang makan sama salat Zuhur berjemaah. Habis itu ke Curug pas baliknya air bah turun,” tutur Wawang.(aud/aud)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi