Jakarta, Gatra.com– Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut partainya merasa tidak ada masalah untuk bekerja sama dengan partai manapun. Sebab, dalam hematnya, masa depan bangsa yang lebih baik hanya dapat diwujudkan dengan adanya persatuan.
“Kita semua menantikan masa depan Indonesia yang lebih baik, rakyatnya makin sejahtera, maju peradabannya. Itu semua bisa kita wujudkan hanya dengan persatuan. Oleh karena itu Gerindra merasa tidak ada beban untuk bekerjasama dengan siapapun,” ujar Muzani, saat menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus DPD dan DPC Gerindra se-Provinsi Gorontalo, Kamis (13/10).
Di samping itu, Muzani juga mengatakan bahwa Gerindra akan tetap menjadi partai rakyat, meski saat ini berada dalam lingkup koalisi pemerintah. Atas dasar itulah, ia memandang bahwa partainya tidak masalah, apabila harus bekerja sama dengan partai politik di luar pemerintahan sekali pun.
“Kita boleh menjadi partai koalisi pemerintah, tapi kita harus tetap menjadi partai rakyat. Itu sebabnya kami merasa tidak ada beban untuk bekerjasama dengan siapapun, termasuk dengan partai-partai di luar pemerintahan,” jelas Muzani.
Ia juga mengingatkan para kadernya untuk tidak merasa menjadi pihak yang paling benar. Baginya, hal itu tidak sesuai dengan kiat pembangunan bangsa Indonesia, yang mana meliputi persatuan, kebersamaan, serta gotong royong.
“Tapi jangan sekali-kali kita merasa yang paling benar, karena membangun bangsa Indonesia yang besar ini perlu persatuan, kebersamaan, dan kegotongroyongan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Muzani pun menggarisbawahi, agar tidak ada satu pun kekuatan yang merasa mampu membangun bangsa Indonesia secara sendiri. Ia pun menyatakan, partai politik yang menaunginya itu sangat terbuka pada kans kerja sama dengan partai politik lain.
“PPP mau berkoalisi monggo, Demokrat silakan, PKS apalagi, begitu juga Golkar dan PDIP yang sudah berteman lama, termasuk NasDem dan PAN serta partai lain. Kita semua bersahabat, tidak ada beban, tidak ada masalah karena kami merasa Republik Indonesia dengan 270 juta jiwa penduduk harus dibangun secara bersama-sama,” katanya.