Agus Mughni | Kamis, 14/11/2024 12:30 WIB
Gunung Api aktif (Foto: BPBD Salatiga)
Jakarta, Jurnas.com – Indonesia terletak di kawasan Cincin Api Pasifik, yang menjadikannya memiliki lebih dari 127 gunung berapi aktif yang tersebar di seluruh wilayah. Keberadaan gunung-gunung berapi ini tidak hanya menjadi karakteristik geografis, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat.
Namun, dari 127 gunung berapi tersebut, hanya 69 gunung yang dipantau secara aktif oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Peran PVMBG sangat vital dalam mengurangi risiko bencana yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar daerah rawan gunung api.
PVMBG memiliki tugas untuk memantau lebih dari 60 gunung berapi aktif dengan pengawasan 24 jam sehari. Pemantauan ini melibatkan berbagai metode, mulai dari pengamatan visual, sensor seismik, hingga pemantauan gas dan suhu di sekitar kawah gunung berapi.
Tipe-Tipe Gunung Api di Indonesia
Dari 127 gunung berapi aktif yang ada di Indonesia, sekitar 76 gunung termasuk dalam Tipe A, yaitu gunung berapi yang memiliki tingkat aktivitas vulkanik yang tinggi dan sering mengalami letusan.
Gunung-gunung berapi tipe A ini sering menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang memerlukan perhatian lebih dan pengawasan intensif. Beberapa contoh gunung api tipe A yang paling terkenal di Indonesia termasuk Gunung Merapi, Gunung Sinabung, dan Gunung Agung.
Sebaliknya, ada juga gunung-gunung dengan Tipe B dan Tipe C, yang cenderung memiliki siklus erupsi yang lebih jarang dan tidak terlalu aktif dalam waktu dekat. Meskipun demikian, pengawasan tetap diperlukan untuk meminimalkan risiko jika aktivitas vulkanik meningkat.
Erupsi Gunung Lewotobi pada November 2024
Salah satu gunung berapi aktif yang belakangan ini menarik perhatian adalah Gunung Lewotobi, yang terletak di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Pada November 2024, Gunung Lewotobi kembali mengalami aktivitas vulkanik yang signifikan, dengan letusan yang mengeluarkan awan panas dan abu vulkanik. Aktivitas vulkanik ini menyebabkan status waspada (Level II) diterapkan oleh PVMBG untuk mengantisipasi potensi bahaya lebih lanjut.
Letusan tersebut mempengaruhi beberapa desa di sekitar gunung, dengan evakuasi dilakukan terhadap masyarakat yang berada dalam jarak berbahaya. PVMBG mencatat adanya peningkatan aktivitas seismik dan visual di sekitar kawah gunung, yang menunjukkan bahwa letusan bisa berlanjut atau semakin meningkat. Pada saat yang sama, pihak berwenang memperingatkan adanya potensi hujan abu yang bisa mengganggu kesehatan warga serta sektor pertanian dan pariwisata di kawasan tersebut.
Gunung Api Aktif Lainnya di Indonesia
Selain Gunung Lewotobi, Indonesia masih memiliki banyak gunung berapi aktif lainnya yang terus dipantau ketat oleh PVMBG. Beberapa gunung yang terkenal dengan aktivitas vulkaniknya yang tinggi antara lain:
1. Gunung Merapi
Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Letusan terakhir yang signifikan terjadi pada tahun 2010, yang menyebabkan ribuan orang mengungsi dan ratusan korban jiwa. Merapi tetap menjadi objek pengawasan intensif karena aktivitas vulkaniknya yang cenderung cepat berubah.
2. Gunung Sinabung
Gunung Sinabung di Sumatera Utara kembali aktif setelah tidur selama ratusan tahun, dengan letusan besar pertama kali terjadi pada tahun 2010. Sejak itu, gunung ini terus menunjukkan aktivitas yang signifikan. Letusan terbaru terjadi pada tahun 2021, yang menyebabkan penutupan akses ke beberapa daerah di sekitarnya.
3. Gunung Agung
Gunung Agung, yang terletak di Bali, adalah gunung berapi aktif yang terkenal dan sering mendapat perhatian. Letusan besar terakhir terjadi pada 2017-2018, menyebabkan evakuasi massal dan gangguan pada sektor pariwisata Bali. Meskipun aktivitasnya tidak selalu besar, namun potensi letusan Agung selalu menjadi perhatian karena letusannya yang bisa terjadi dengan cepat.
4. Gunung Krakatau
Terletak di Selat Sunda, antara Pulau Jawa dan Sumatera, Gunung Krakatau memiliki sejarah letusan yang sangat terkenal pada tahun 1883. Meskipun tidak ada letusan besar sejak itu, aktivitas vulkaniknya tetap dipantau. Gunung Anak Krakatau, yang tumbuh di sekitar kawah Krakatau, menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
5. Gunung Rinjani
Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, adalah salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia. Aktivitas vulkaniknya cukup signifikan, dengan letusan terakhir pada 2016. Kawah Gunung Rinjani, yang memiliki danau Segara Anak di dalamnya, menjadi destinasi wisata populer, meskipun aktivitas vulkanik di gunung ini kadang mengganggu wisatawan dan pendakian.
Penanggulangan Bencana dan Peran Masyarakat
Selain tugas pengawasan dan pemantauan oleh PVMBG, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Masyarakat perlu diberdayakan dengan pengetahuan mengenai tanda-tanda letusan dan langkah-langkah mitigasi bencana yang harus diambil. Pemerintah daerah dan pihak terkait juga diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung evakuasi cepat dan aman jika terjadi bencana.
Selain itu, pendidikan kebencanaan di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga masyarakat perlu diperkuat untuk mempersiapkan warga dalam menghadapi potensi bencana alam yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi.
KEYWORD : G. Lewotobi Gunung Berapi Gunung Api Populer