Krjogja.com – SLEMAN – Memanfaatkan teknologi dan inovasi dapat mengatasi berbagai tantangan global dan membangun masa depan yang lebih baik bagi semua. “Inovasi teknologi dapat mendorong pengembangan teknologi baru yang lebih efesien, berkelanjutan dan inklusif. Otomatisasi dan efesiensi membantu meningkatkan efisiensi dalam berbagai sektor, seperti industri manufaktur sehingga mengurangi limbah dan meningkatkan produktivitas,” kata Dr Setyo Pambudi ST MT, Rektor Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) saat membuka Seminar Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi (ReTII) berlangsung di kampus ITNY) Babarsari, Sleman, Sabtu (09/11/2024). Seminar diberi pengantar Dr Ir Hita Pandita ST MT (Wakil Ketua ReTTI ke-19). Seminar memilih tema ‘Peran Techopreneur, Inovasi dan Hilirisasi dalam Pencapaian SDGs 2030 Indonesia’. Seminar menghadirkan narasumber Prof Dr Ratna Kartikasari ST MT IPU, Guru Besar Teknik Mesin ITNY peneliti material maju, Suharnoko Haebani ST (Senior Manager Test Operation PT Infineon Technologies Batam), keduanya dimoderatori Dr Winarti ST MT. Baca Juga: FIK UMY Adakan Diskusi Film Demi Menunjang Pembelajaran Sinematografi Mahasiswa
Menurut Setyo Pambudi, inovasi teknologi, otomatisasi dan efisiensi, konektivitas, analisis data dalam era ini sangat penting. “Konektivitas, teknologi informasi memungkinkan akses yang lebih luas ke informasi dan layanan, mengurangi kesenjangan digital dan memfasilitasi kolaborasi global,” ujarnya. Begitu juga analisis data, dari forum ReTII ke-19 ini, memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang besar untuk mengidentifikasi tren, membuat keputusan yang lebih baik dan memantau kemajuan dalam Sustainable Development Gols (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Minum Susu Saat Sarapan Dukung Penuhi Asupan Mikronutrien Anak Indonesia Sedangkan Dr Hita Pandita dalam sambutan pengantar mengatakan, ReTII ini merupakan forum akademik tahunan yang menjadi wadah bagi para akademisi, peneliti, praktisi dan mahasiswa untuk berbagi pengetahuan, ide serta hasil penelitian terbaru di bidang rekayasa teknologi industri dan informasi. “Seminar ini selain menghadirkan pembica kunci, juga menghadirkan 112 pemakalah dari 14 PT secara paralel.” ucapnya. (Jay).