Ari Rafika WD, S.Pd.I Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Solok
Abadikini.com – Usai pilkada otomatis usai pula dukung mendukung dan usai pula kampanye. Yang jagoannya menang tak perlu merasa tinggi yang belum terpilih jagoannya takkan merasa rendah.
Pemilihan kepala daerah serentak ini sudah menjadi alek sekali lima tahun di negara demokrasi. Masyarakat Indonesia juga sudah mulai terbiasa sejak reformasi bergulir tahun 1998 lalu.
Kabupaten Solok memilih dinamika pilkada yang unik. Dengan slogan yang sudah lazim “biduak lalu kiambang batawik”. Slogan ini menunjukkan kedewasaan urang minang berpolitik.
Masyarakat yang terkotak-kotak adalah resiko negara demokrasi. Tuntutan politik membuat masyarakat mesti bergabung pada salah satu kelompok politik.
Tapi saya yakin usai pilkada ini masyarakat yang tadinya terkotak kan kini bisa cair kembali. Suami istri kakak adik bahkan orang tua dan anak beda pilihan itu biasa.
Pilkada usai tak perlu lagi memperuncing perbedaan pilihan. Kalau dapat hindari saling sindir apalagi saling cemooh. Toh kandidat yang belum terpilih sudah legowo.
Kita masyarakat beradab dan berpendidikan mesti yakin siapapun yang terpilih mungkin itu yang terbaik. Selanjutnya kita menatap kedepan bagaimana bersama-sama mambangun kampung halaman kita.
Persatuan berikan kekuatan, perpecahan melemahkan kita. Pertikaian menguntungkan musuh kita. Musuh kita adalah kemiskinan dan ketidak adilan. Musuh kita bukan mereka yang berbeda pilihan dengan kita.
Pentingnya persatuan ini menginspirasi saya mengajak semua komponen masyarakat baik anggota DPRD Kabupaten Solok maupun ASN lebih lagi masyarakat di nagari-nagari untuk kembali bersahabat bertegur sama hangat dan bersama membangun nagari.
Solok Nan Indah kita jadikan yang terbaik dengan suasana sejuk dan damai. Kita sudah jauh tertinggal dari Kabupaten lain. Tidak ada waktu untuk bertengkar sesama. Mari kita bersatu kembali usai pilkada serentak ini.
“Biduak Lalu Kiambang Batawik”