FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam perlindungan situs-situs judi online selama menjabat.
Pernyataan ini ia sampaikan setelah muncul kabar bahwa 11 mantan bawahannya di Kementerian Kominfo ditangkap karena terlibat melindungi bandar judi online.
Budi Arie menyatakan bahwa selama 15 bulan kepemimpinannya di Kemenkominfo, ia selalu konsisten dalam memberantas segala bentuk judi online.
“Tidak ada kaitan aktivitas mereka (pegawai Komdigi) melindungi situs judi online dengan saya sebagai menteri,” ujarnya dilansir dari Kompas TV.
“Selama saya menjabat, tidak pernah ada perintah, baik lisan maupun tertulis, untuk melindungi situs-situs judi online. Bahkan, jangankan 1.000 situs, satu pun tidak ada, apalagi menerima aliran dana dari mereka.”
Budi Arie yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi, mengaku kecewa dan merasa dikhianati oleh mantan anak buahnya yang justru melindungi situs judi online tanpa sepengetahuannya.
Ia menegaskan bahwa selama masa jabatannya, perintah yang diberikan jelas: menumpas praktik judi online, bukan melindungi.
“Mereka ‘bermain’ tanpa sepengetahuan Direktur, Dirjen Aptika, apalagi saya sebagai Menteri. Ini adalah bentuk pengkhianatan dari oknum yang tergoda bersekongkol dengan bandar judi online,” tegas Budi Arie.
Setelah kasus ini terungkap, Kementerian Kominfo mengambil langkah cepat dengan menonaktifkan 11 pegawai yang diduga terlibat. Total terdapat 15 tersangka yang kini harus berhadapan dengan hukum terkait perlindungan situs judi online.
“Kami akan tetap bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini,” kata juru bicara Kominfo.
Selama menjabat sebagai Menkominfo, Budi Arie mengaku telah berusaha keras memerangi berbagai bentuk judi online yang merugikan masyarakat.
“Saya selalu berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari bahaya judi online. Jadi, sangat tidak mungkin saya justru melindungi situs-situs tersebut,” tandasnya.