Menopause adalah fase penting dalam kehidupan perempuan. Fase ini ditandai oleh perubahan fisiologis dan hormonal yang signifikan, serta berakhirnya menstruasi.Menurut laporan dari Medical Daily yang dilansir dari Antara pada Kamis (31/10/2024) hari ini, perempuan rata-rata mengalami menopause pada usia sekitar 51 tahun.Menopause dini, yang terjadi antara usia 40 hingga 44 tahun, telah terbukti meningkatkan risiko kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes, osteoporosis, dan depresi.Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa menopause yang datang terlambat juga berdampak pada kesehatan, khususnya risiko asma.Dalam studi yang diterbitkan oleh The Menopause Society, para peneliti menemukan bahwa perempuan yang mengalami menopause pada usia yang lebih tua cenderung memiliki risiko asma yang lebih tinggi.Penelitian sebelumnya telah menunjukkan adanya korelasi antara asma dan hormon seksual. Menariknya, asma lebih umum terjadi pada perempuan dewasa dibandingkan pria, sementara pada anak-anak, asma lebih sering terjadi pada anak laki-laki.Setelah memasuki masa pubertas, tren ini berbalik, dengan perempuan mengalami asma lebih sering. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa risiko asma meningkat pada usia sekitar 40 tahun, menjelang menopause, dan mencapai puncaknya sekitar usia 51 tahun.Karena terdapat temuan yang bervariasi mengenai dampak menopause terhadap kejadian asma, serta fokus penelitian sebelumnya yang lebih kepada status menopause daripada usia saat menopause, para peneliti melakukan penelitian berskala besar.Mereka menganalisis data dari lebih dari 14.000 perempuan pasca-menopause dan melacak kondisi kesehatan mereka selama satu dekade.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami menopause dini, antara usia 40 hingga 44 tahun, memiliki risiko asma yang lebih rendah. Temuan ini mengindikasikan adanya peran estrogen dalam mempengaruhi risiko asma.“Dokter harus menyadari hubungan ini dan harus memantau perempuan yang mengalami menopause alami pada usia lanjut untuk mengetahui adanya gejala asma,” kata Stephanie Faubion Direktur Medis The Menopause Society.Dengan memahami hubungan antara menopause dan risiko asma, perempuan dapat lebih siap menghadapi perubahan kesehatan yang mungkin terjadi. (ant/saf/ipg)