PIKIRAN RAKYAT – Menko Polhukam Mahfud MD mengajak masyarakat untuk mendukung Polri alih-alih menghujat dan semakin menyudutkan institusi ini. Menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat ini sedang berupaya keras mengembalikan kepercayaan publik pelan-pelan. Salah satunya melalui penangkapan bandar judi online dari luar negeri. Bagi Mahfud, penangkapan kali ini bukanlah hal yang mudah meski tak mustahil. Untuk itu, dia mengapresiasi betul progres penyelidikan terkait judi online yang diam-diam menggerogoti negara ini. Baca Juga: Heboh Fadil Imran Asyik Nelpon saat Jokowi Larang Bawa HP di Istana, Kasetpres Beri Penjelasan “Penangkapan bandar judi yang dicokot dari luar negeri karena lari ke sana, lalu diambil. Kan luar biasa,” ujar Mahfud, dari keterangan persnya, Sabtu, 15 Oktober 2022. Mahfud melanjutkan, dibutuhkan lobi-lobi mumpuni dan personel yang cerdik untuk membawa pulang tersangka judi online tersebut.Namun, kesulitan yang banyak lapisnya itu pada akhirnya dapat dilalui oleh anggota yang ditugaskan Kapolri Sigit. Sekali lagi, Menko Polhukam memberikan apresiasi tinggi bagi Polri, yang behasil membekuk si bandar judi untuk diadili. Baca Juga: Anies Baswedan Pamit dari Balai Kota: Mari Sambut Babak Berikutnya Adapun sang bandar judi yang dirujuk ialah DPO bandar judi online Sumatera Utara (Sumut), Apin BK. Dari keterangan Jenderal Sigit, Apin BK diketahui sempat bersembunyi di Singapura, lalu bergeser ke Malaysia. Buronan yang lihai itu akhirnya berhasil diamankan setelah pihak Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Diraja Malaysia. “Tidak mudah mengambil narapidana yang sudah lari ke luar negeri kalau tidak punya kesungguhan, jaringan yang kuat, dan memberi pengertian kepada negara lain untuk mengambil itu,” ucap Mahfud lagi. Baca Juga: Hasil MotoGP Australia 2022: Ungguli Marc Marquez, Alex Rins Raih Kemenangan Dengan demikian, Menko Polhukam meminta kepada masyarakat supaya melapangkan dada dan sedikit bersabar, menanti bersihnya Polri dari oknum-oknum nakal yang mencederai dari dalam. Seperti diketahui, saat ini Polri sedang marak disoroti oleh masyarakat, karena gempuran kasus-kasus masif yang merugikan rakyat. Mulai dari Kasus Irjen Ferdy Sambo, tragedi di Stadion Kanjuruhan, hingga terakhir penangkapan Irjen Teddy Minahasa di kasus narkoba. “Tanpa menghalangi anda untuk mengkritik kinerja Polri, tapi juga lihat sisi baliknya bahwa ini justru satu langkah maju dari Kapolri dan Polri, bahwa dia bisa menindak siapapun anak buahnya yang bandel. Kalau melakukan seperti itu bisa ditindak, siapapun,” tutur dia. ***