Pak Oso bilang pengganti Papa Setnov harus tampan. Bila perlu setampan dia. Ada-ada aja bapak yang satu ini ya?
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]etelah Papa Setnov resmi ‘pindahan’ ke Rutan Kapeka. Banyak yang berlomba-lomba mengusulkan kriteria suksesor Papa. Salah satunya adalah Pak Oesman Sapta Odang. Menurut Ketua Partai Hanura ini, pengganti Papa harus berwajah tampan, baik hati dan murah senyum.
“Ya orangnya harus ganteng, kayak saya. Iya kan. Jangan yang jelek-jelek dong mukanya, harus bagus-bagus gini kayak saya. Dan yang banyak senyumnya, yang nggak marah-marah, bijaksana dan mempunyai hati nurani. Pasti akan bagus,” jelasnya saat ditemui di Ruang Pimpinan, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan (21/11).
Kriteria Pengganti Novanto Versi OSO #ektp https://t.co/LGDeJPxdzl
— RMOL.CO (@rmolco) November 21, 2017
Mulanya saya hampir sakit mata setelah membaca berita tersebut. Kayaknya perlu ada banyak cermin ditempatkan di ruang kerjanya Pak Oso, biar beliau bisa sering-sering bercermin di sana.
Mungkin pernyataan Pak Oso ini diselingi dengan candaan. Namun jika dibaca baik-baik, ada sesuatu dalam pernyataan Pak Oso. Ia rupanya ingin ada sesuatu yang baru dalam tubuh De-pe-er dan Partai Beringin.
Ia menginginkan sosok pemimpin yang bersih. Tidak hanya bersih dalam penampilan, tapi perlu diimbangi dengan sikap dan tutur kata yang santun. Setidaknya bisa mengembalikan citra De-pe-er yang sempat tercoreng di mata publik.Tapi kayaknya impian akan sosok tampan untuk menggantikan Papa Setnov sulit untuk terjadi. Soalnya terganjal dengan surat sakti Papa yang dikirimkan langsung dan eksklusif dari Rutan Kapeka. De-pe-er dan Partai Beringin pun seolah-olah terhipnotis oleh efek magis dari surat tersebut.
Kelihatannya Papa Setnov masih akan bertahan di atas tahtanya, baik di De-pe-er maupun di Partai Beringin. Mau gimana lagi? Kalau itu pilihan dari Partai Beringin dan De-pe-er, semoga kelak nggak ada yang perlu disesalkan.
Sebagai masyarakat awam, saya hanya mengharapkan yang terbaik untuk masa depan De-pe-er dan Partai Beringin. Bukan soal cakep secara fisik yang jadi kriteria utama bagi seorang pemimpin. Tapi soal kecakapan dalam bersikap dan menentukan kebijakan, itu yang harus jadi prioritas pertama dan terutama. Semoga begitu. (K-32)