Suspek PMK pada Ternak Terus Meluas, Ini Langkah Pencegahan yang Dilakukan Pemkab Gunungkidul

Suspek PMK pada Ternak Terus Meluas, Ini Langkah Pencegahan yang Dilakukan Pemkab Gunungkidul

3 January 2025, 2:47

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidu berkomitmen untuk menanggulangi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang merebak. Total hingga sekarang ada 42 ekor sapi mati dan 415 sapi dinyatakan suspek penyakit tersebut.Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, temuan suspek PMK semakin meluas karena hampir semua kapanewon ditemukan kasus ini. Ia mencatat sudah ada 42 ekor sapi yang mati dan 415 ekor lainnya diduga terserang penyakit ini.

“Kami mengimbau kepada peternak untuk melaporkan adanya sapi mati atau mengalami sakit mirip PMK ke puskeswan terdekat. Laporan ini dibutuhkan sebagai upaya untuk penanggulangan,” kata Wibawanti kepada wartawan, Rabu (1/1/2025).Meski jumlah suspek kasus terus bertambah, pihaknya berkomtimen untuk melakukan pencegahan. Hal ini sebagai upaya agar penularan bisa dikendalikan.BACA JUGA: Kaliurang Diserbu Wisatawan di Tahun Baru, Antrean MengularHingga saat ini sudah ada pemberian 375 vaksin di lokasi temuan kasus. “Vaksin yang diberikan dari Pemerintah DIY, langsung kami berikan ke ternak milik warga yang ada temuan kasus. Kegiatan ini sudah dimulai sejak Senin kemarin,” katanya.Wibawanti memastikan upaya pencegahan terus dilakukan. Pasalnya, pemberian vaksin direncanakan untuk menyasar seluruh ternak di Bumi Handayani.“Kita sudah ajukan bantuan vaksin ke Kementerian pertanian dan telah disetujui. Selain bantuan vaksin, kami juga harus menyiapkan petugas agar program vaksinasi PMK dapat berjalan lancar sehingga kasus bisa dikendalikan,” katanya.Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widiastuti mengatakan, selain vaksinasi juga dilakukan sosialisasi pencegahan penyebaran PMK. Menurut dia, para peternak bisa ikut berperan dengan rutin menjaga kebersihan kadang ternak yang dimiliki.“Penting untuk menjaga kebersihan kandang. Selain itu, bagi pemilik juga wajib melakukan cuci tangan dan mengganti pakaian yang dipakai usai dari kandang. Sapi sehat dengan yang sakit juga harus dipisahkan,” katanya.Retno menambahkan, selain membersihkan lingkungan kandang, untuk optimalisasi pencegahan dapat dilakukan dengan menyemprotkan cairan diinfektan di kadang. “Biar steril sehingga penyebaran PMK bisa ditanggulangi. Kami berharap, para peternak dapat berpartisipasi dalam pencegahan,” katanya. (David Kurniawan) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi