KRJogja.com – TEMANGGUNG – Kepala BNNK Temanggung AKBP Triatmo Hamardiyono mengatakan pada 2024 seksi pemberantasan lebih fokus pada kegiatan intelijen pemetaan dan layanan tim assessment terpadu. “Meski begitu kami tetap lakukan deteksi dini melalui razia tes urin,” kata Triatmo Hamardiyono, Rabu (1/12). Baca Juga: Menko PMK sebut perayaan malam tahun baru di Indonesia kondusif
Dia mengatakan jumlah layanan assessment terpadu pelaku tindak pidana narkotika dari target 20 layanan tercapai 34 pelayanan. Jadi ada kenaikkan dari target sebanyak 14. Dikatakan, sementara detail jumlah pengajuan layanan assessment terpadu dan rekomendasi hasil assessment berbatu pelaku tindak pidana narkotika di wilayah zonasi BNN Kabupaten Temanggung yang meliputi Temanggung Wonosobo dan kota Salatiga tercatat keseluruhan ada 34.
Terinci, bebernya, untuk pengajuan BNNK Temanggung satu orang yang tindak lanjutnya di rehabilitasi rawat inap di Sentra Satria Baturaden. Baca Juga: VSC Old & New Year Nite Race 2025, Pembalap Blitar dan Purworejo Raih Juara Umum Polres Temanggung terdapat 12 orang yang terdiri rehabilitasi rawat inap, rehabilitasi rawat jalan dan ada yang di rehabilitasi di dalam lapas. Untuk Polres Wonosobo, kata dia, terdapat dua proses rehabilitasi rawat jalan dan di Polres Salatiga terdapat 19 yang yang menjalani rehabilitasi rawat inap, rawat jalan dan dalam lapas. Dia menyampaikan untuk pelaksanaan deteksi dini melalui razia tes urine terdapat 12 giat razia dengan keseluruhan 128 orang. Dia mengatakan untuk razia di lapas dua kali tempat hiburan malam di Temanggung, dua kali di terminal, dua kali tempat hiburan malam di Wonosobo, dua kali tempat hiburan malam di Kota Salatiga, dua kali di PO bus. Dia menyampaikan target dari BNN Kabupaten Temanggung saat ini lebih kepada bandar Narkoba meskipun juga melakukan penangkapan pada pengedar dan pemakai. (Osy)