Krjogja.com – YOGYA – Dewan Pimpinan Daerah – Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (DPD PPGI) DIY menggelar tasyakuran memperingati 50 tahun PPGI di Kampung Mataraman, Sewon, Bantul, Kamis (7/10/2024). Tasyakuran yang digelar secara santai dan sederhana ini dihadiri para Pengurus, Dewan Pertimbangan dan Dewan Penasehat.PPGI merupakan asosiasi para pelaku bisnis grafika yang berhimpun di KADIN (KamarDagang dan Industri). PPGI didirikan di Jakarta pada 7 November 1974. Para pendiri di antaranya Sukamdani Sahid Gitosarjono, Kustoro Prodjolalito, dan MT Silitonga. Baca Juga: ASDP Pastikan Kesiapan Fasilitas dan Layanan Prima di Lintasan Merak-Bakauheni Jelang Nataru 2024/2025 Roni Sugiarto SE MM dalam sambutannya mengatakan 50 tahun perjalanan sebuah asosiasi tempat berhimpunnya pengusaha percetakan ini akan selalu dihadapkan tantangan di setiap masa, baik tantangan internal maupun eksternal yang besinggungan dengan teknologi percetakan. Ditambahkan Latief Baedhowi, Sekretaris DPD, PPGI di DIY memang baru berusia 22 tahun dimulai kepemimpinan R Syarif Tholib, namun kekompakan selalu terjaga baik pada masa-masa sulit maupun pada masa berlimpah proyek percetakan.
Nampak keakraban hangat di antara pengurus yang hadir, diantaranya HM. Wirmon Samawi (Kedaulatan Rakyat), Haryawan Emir Nuswantoro (Mahatva Yodha), R. Syarif Tholib (Kota Kembang Putera), Mufti Yahya (Mitra Aksara), Roni Sugiarto (Centra Grafindo), Latief Baedhowi (Gramasurya), Janto (Muccom), Candra Rudi (Liana Sanjaya Abadi), Heru (SPM), Beny (Centro Graphica), Arif Usman, Jito (Perc Candra), Efran (Tiara) dan Arif (Gayam Kreasi). Baca Juga: Kurangi Jumlah Kantor, BRI Tingkatkan Sharing Economy ke Masyarakat Lewat AgenBRILink
“Di era online dan digital, percetakan berwujud kertas maupun buku tetap dan masih dibutuhkan manusia di berbagai lini kehidupan. Walau tidak kita pungkiri terjadi penyusutan produksi,” imbuh Wirmon Samawi yang juga Ketua Dewan Penasehat DPD PPGI DIY. (Fie)