Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menyampaikan, “Melalui Aksi Restorasi Bumi ini, kami berharap dapat membangun kembali dan memulihkan ekosistem di Pantai Istambul Glagah Wangi yang terdampak abrasi. Selain memulihkan lingkungan, kegiatan ini juga diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi masyarakat sekitar dengan kembali menjadikan lokasi ini sebagai tujuan wisata di Indonesia, sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.”
Adapun pemilihan Pantai Istambul Glagah Wangi sebagai salah satu tempat melakukan Aksi Restorasi Bumi adalah karena kawasan ini pernah menjadi destinasi wisata yang bukan hanya menyajikan keindahan alam, tapi juga memiliki nilai ekologis yang sangat penting.
Sayangnya, kini rusak dan memerlukan restorasi akibat abrasi dan erosi alam. Hutan mangrove di Pantai Istambul Glagah Wangi memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Pohon mangrove mampu menahan abrasi yang terjadi akibat gelombang laut, sehingga dapat melindungi daratan dari kerusakan yang lebih luas, serta dapat menyaring polutan yang berasal dari air laut, sehingga kualitas air di sekitarnya tetap terjaga.
Aset Lingkungan yang Dijaga Kelestariannya
Dalam jangka panjang, keberadaan hutan mangrove di Pantai Istambul Glagah Wangi menjadi salah satu aset lingkungan yang harus dijaga kelestariannya, sehingga dapat mengembalikan Pantai Glagah Wangi sebagai tujuan pariwisata lokal yang dapat memberikan dampak positif bagi komunitas setempat. Dengan demikian, Telkom tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga pada aspek sosial.
Telkom membagi program penanaman pohon ini ke dalam dua kategori, yaitu pohon darat (green carbon) dan pohon mangrove (blue carbon). Blue carbon adalah karbon yang diserap dan disimpan oleh ekosistem laut dan pesisir. Ekosistem ini berfungsi sebagai penyerap karbon alami (carbon sink) yang sangat efektif, membantu mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) di atmosfer dan memperlambat perubahan iklim.
Selain menyimpan karbon, ekosistem blue carbon juga berperan penting dalam melindungi pantai dari erosi, serta mendukung kehidupan masyarakat pesisir. Indonesia memiliki potensi blue carbon terbesar di dunia, sehingga Telkom berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi tersebut.
Sedangkan green carbon adalah karbon yang diserap dan disimpan oleh ekosistem daratan, terutama hutan dan vegetasi darat lainnya. Ekosistem ini membantu mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dan memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu, ekosistem ini juga mendukung keanekaragaman hayati, menjaga kualitas air dan tanah, serta memiliki nilai penting bagi kesejahteraan manusia, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.
Selain itu, aksi ini juga selaras dengan program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), di antaranya SDG 13 tentang Aksi Iklim melalui penyerapan karbon dari hutan hijau dan hutan mangrove, selanjutnya SDG 14 tentang Ekosistem Lautan dengan pelestarian hutan mangrove sebagai upaya melindungi ekosistem pesisir, serta SDG 15 tentang Ekosistem Daratan dengan mendukung keanekaragaman hayati melalui reboisasi.