LENGKONG, AYOBANDUNG.COM– Sosok Aipda HR tengan viral karena aksi vandalismenya yang coret “sarang pungli” dan “sarang korupsi” di Mapolres Luwu, Sulawesi Selatan. Tak hanya terpampang di sejumlah ruangan seperti di dinding ruang Satreskrim, Satlantas dan Satnarkoba Polres Luwu, tapi mobil patroli kepolisian pun ikut kena coretan tersebut. Aipsa HR yang menjadi pelaku aksi vandalisme tersebut, saat ini sudah diamankan di Propam. BACA JUGA: Daftar Bansos yang Cair di Oktober, Kamu Dapat yang Mana?
Soal aksi vandalisme Aipda HR yang corat-coret di kantornya sendiri, Pihak polres Luwu akhirnya buka suara. Kapolres Luwu AKBP Arisandi mengungkapkan, bahwa HR pernah dirawat inap di RSUD Batara Guru Luwu pada tanggal 16-22 Februari 2022. Dia didiagnoasa psikotik akut.
Namun selama di rumah sakit, pelaku tidak mau meminum obatnya. Setelah keluar dari RSUD Batara Guru Luwu, Ia juga diminta untuk lakukan montrol jalan di poli jiwa. HR pun kembali bertugas seperti biasa, tetapi dipindah tugaskan ke bagian penjagaan. “Karena dia dalam pengawasan kesehatan. Gejalanya kayak gitu, ODGJ,” ungkapnya seperti dilansir dari SuaraSulsel.id, Minggu siang. Sementara itu, Kasatreskrim Polres Luwu, AKP Jon Paerunan mengaku HR sebelumnya bertugas di Unit Tipikor Satreskrim Polres Luwu. Kata Jon, HR memang sempat dirawat di rumah sakit. Hasil pemeriksaan menyebut mantan Kanit itu mengalami gangguan jiwa. “Masih anggota (Polisi). Sakit, dia sakit (gangguan jiwa)” pungkasnya. Namun, setelah aksi vandalisme yang dilakuak Aipda HR, apakah dirinya akan diberhentikan oleh Polri? hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut sial hal tersebut. Apa itu psikotik akut? Dilansir dari alomedika.com, gangguan psikotik akut adalah penyakit psikiatri yang ditandai dengan onset tiba-tiba dari 1 atau lebih gejala seperti delusi, halusinasi, postur dan perilaku yang bizarre, juga bicara yang kacau. Gangguan psikotik akut bisa disebabkan oleh adanya stresor yang jelas. Stresor ini berupa stress berat dari masalah interpersonal, pekerjaan dan pola relasi harian yang menimbulkan kecenderungan perilaku membahayakan diri sendiri atau orang lain. Bahkan, Sebuah analisis multivariat mengatakan bahwa stres akut dan substance use disorder berhubungan dengan perilaku bunuh diri pada pasien gangguan psikotik akut. Pengobatan gangguan psikotik akut ini dengan memberikan antipsikotik, rawat inap bila ada peningkatan psikomotor atau adanya tindakan membahayakan diri sendiri atau lingkungan, serta pemberian psikoterapi dan edukasi terkait gangguan tersebut.***